Hemat Anggaran, Ahok Larang Bawahannya Gelar Acara di Hotel

Ahok meminta agar aktivitas rapat dan pelatihan yang awalnya dilakukan di hotel-hotel dipindahkan di kantor masing-masing.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 17 Nov 2014, 13:59 WIB
Ahok di rapat paripurna rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta dengan agenda pengumuman dirinya sebagai gubernur, Jumat (14/11/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah menginstruksikan ‎jajarannya di Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) untuk tidak lagi menggelar acara seminar atau pelatihan di hotel. Instruksi tersebut, kata Ahok, untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Jokowi.

"Ada dinas yang menghabiskan anggaran sampai ratusan juta rupiah untuk pelatihan dan seminar macam-macam. ‎Setiap sen harus dihemat, karena rakyat sekarang makin susah," kata Ahok, di Balaikota, Senin (17/11/2014).

Ahok mengatakan telah meminta agar aktivitas rapat dan pelatihan yang awalnya dilakukan di hotel-hotel dipindahkan di kantor masing-masing. Keputusan tersebut karena kondisi masyarakat saat ini masih banyak yang mengalami kekurangan. Pemerintah pun diharapkan memberikan banyak bantuan kepada masyarakat.

"Jadi saya tanya sama istri saya, ‎kenapa ya anak-anak sekarang badannya tinggi-tinggi semua," kata Ahok mengungkapkan pertanyaannya kepada sang istri, Veronica. Tak hanya kepada istrinya, Ahok juga bertanya kepada anak sulungnya, Nicholas, yang tinggi badannya hampir menyamai Ahok padahal usianya baru 16 tahun.

"Terus istri saya bilang, 'anak-anakmu itu sekolahnya di sekolah yang kualitasnya baik dan diberi makan yang sehat dan bergizi. Bukan di sekolah yang kekurangan'. ‎Jadi semakin hari rakyat kita itu semakin nggak mampu beli makanan berprotein. Nah situasi ini, sebetulnya tidak pantas kalau kita tidak melakukan penghematan-penghematan anggaran," kata Ahok. ‎

‎Menanggapi instruksi Ahok, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Heru Budi Hartono menyambut positif. Menurut Heru, keputusan itu akan mampu menghemat anggaran Pemerintah DKI.

"Kalau sekali rapat yang dihadiri 100 orang itu menghabiskan kira-kira Rp 100 juta dan SKPD di Jakarta ada sekitar 50, dan rapat di hotel dalam setahun 3 sampai 4 kali, ya sekitar Rp 150 miliarlah efisiensinya," ujar Heru.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menginstruksikan hal yang sama agar semua institusi melakukan penghematan antara lain tidak menggelar acara di hotel dan tidak melakukan perjalanan dinas di dalam atau ke luar negeri yang tidak terlalu penting. (Sun/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya