Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah, Anies Baswedan menyebut peluncuran 3 'kartu sakti' Jokowi tidak terkait dengan rencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Mantan juru bicara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) saat Pilpres 2014 itu menyebut, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebagai bukti memenuhi janji kampanye.
Advertisement
"Program ini direncanakan untuk jalan. Tidak ada kaitannya dengan itu (BBM). Itu prinsip yang utama, program itu dijanjikan saat kampanye, tidak soal BBM," ujar Anies Baswedan di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/11/2014).
Sementara itu, hari ini Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla atau JK menggelar sidang kabinet paripurna dengan sejumlah menteri dan pimpinan lembaga lainnya.
Dalam sidang yang berlangsung lebih dari 2 jam itu, Jokowi sempat membahas mengenai kondisi terkini ketiga program bantuan sosial tersebut.
Sejauh ini, lanjut Anis, setidaknya sudah 19 daerah di Indonesia yang sudah mendapat bantuan sosial dari pemerintah. Sementara bagi daerah lain, bantuan diperkirakan akan dikucurkan awal tahun depan.
"Bantuan ini dilakukan sebenarnya tidak terkait isu soal energi. Dengan memastikan, misal Kartu Indonesia Pintar, memastikan anak yang di luar sekolah bisa sekolah. Yang belum mendapat bantuan. Ini sebenarnya untuk memastikan siswa kita rentan itu mendapatkan dana," pungkas Anies.
Saat ini 3 kartu sakti Jokowi diprediksi akan selesai pada pertengahan bulan Desember 2014. Peluncuran tahap awal tersebut akan dilakukan di 19 kabupaten atau kota di 10 provinsi, yaitu Jembrana, Pandeglang, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Cirebon, Kota Bekasi, Kuningan, Kota Semarang, Tegal, Banyuwangi, Kota Surabaya, Kota Balikpapan, Kota Kupang, Mamuju Utara, Kota Pematang Siantar, dan Karo. (Ndy/Ans)