Liputan6.com, Jakarta - Dalam proyeksi perekonomian Indonesia jangka menengah, dipatok pertumbuhan ekonomi 5,6 persen pada 2015, lalu meningkat di kisaran 6,5 persen hingga 7,4 persen di 2018. Namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak perlu khawatir karena Indonesia mempunyai modal untuk meraih target tersebut.
Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Ryan Kiryanto mengungkapkan, ekonomi negara ini berpeluang tumbuh lebih baik di tahun depan karena beberapa penopang.
"Kita punya masyarakat kelas menengah dengan belanja US$ 2 per hari. Dan ini jumlahnya meningkat terus. Ada bonus demografi usia produktif, sumber daya alam tapi jangan diboros-borosin," jelas dia kepada wartawan di acara Diskusi Publik, Jakarta, Senin (17/11/2014).
Lebih jauh katanya, total populasi Indonesia sebesar 253 juta jiwa. Keunggulan lain, negara ini berpengalaman dalam menghadapi badai krisis 1997, 2008, 2013. Serta kondisi politik yang kondusif meskipun kadang agak memanas.
"Belum tentu negara lain mengalami krisis. Jadi inilah modal kita sehingga Jokowi-Jusuf Kalla bisa berlari mengejar target pertumbuhan ekonomi sampai 2019," papar dia.
Ryan menyebut, beberapa daerah di luar Pulau Jawa memiliki prospek pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional. Ada yang mencapai 5,5 persen, 6,7 persen dan itu menandakan bahwa potensi ekonomi di daerah tersebut sangat bagus.
"Tapi dengan belanja pemerintah yang tidak terserap signifikan, nggak akan mungkin pertumbuhan ekonomi baik. Tahun ini saja perkiraan kami, ekonomi Indonesia bertumbuh 5,1 persen. Tapi itu by design supaya defisit transaksi berjalan membaik," tegas dia.
Lanjut dia, prospek ekonomi Indonesia 2015 dan seterusnya juga bergantung kepada platform dan kebijakan ekonomi pemerintahan baru, termasuk postur kabinet dan personalianya. Yang pasti, pemerintahan baru biasanya akan diikuti dengan ekspektasi baru sebagai stimulus tambahan bagi perekonomian.
"Kita butuh dosis tepat kebijakan moneter dan fiskal yang terukur dan tepat," pungkas Ryan. (Fik/Gdn)
Peluang Emas Jokowi-JK Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi RI
Prospek ekonomi Indonesia 2015 dan seterusnya juga bergantung kepada platform dan kebijakan ekonomi pemerintahan baru.
diperbarui 17 Nov 2014, 19:55 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bukan XForce 7 Penumpang, Mitsubishi DST Concept Bisa Dibawa ke Indonesia
Ciri-Ciri Gula Darah Rendah: Kenali Tanda dan Cara Mengatasinya
Effendi Simbolon Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Membelot Dukung RK, Jagoannya Kalah, Kini Dipecat PDIP
Diminati, Produk UMKM Binaan Pertamina Kantongi Rp 4,5 Miliar di Pameran di Belanda
Maskapai dan Bandara di India Terima Hampir 1.000 Ancaman Bom Palsu pada 2024
Prabowo Putuskan Upah Minimum Naik 6,5%, Simak Besaran UMP Jakarta 2025
Kylian Mbappe Loyo, Real Madrid Minta Bantuan Sosok Tak Terduga
6 Warna Kuku Tentukan Kondisi Kesehatan
Menangkan Piala Terbanyak di 29th Asian Television Awards, Surya Citra Media Dapatkan Gelar Broadcaster of The Year
Ciri-ciri Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Profil Effendy Simbolon, Politikus PDIP yang Dipecat PDIP Usai Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Jadi Rp10.000, Cak Imin: Ini Tahap Awal