Jelang Kenaikan Harga BBM, Antrean SPBU di Banten Sepi

Presiden Jokowi akhirnya mengumumkan harga BBM bersubsidi naik dari yang semula Rp 6.500 menjadi Rp 8.500.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 17 Nov 2014, 21:21 WIB
Pengelola telah memasang papan pengumuman terkait habisnya stok BBM bersubsidi di jalan masuk area SPBU. (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Serang - Jelang kenaikkan harga BBM bersubsidi, tak berpengaruh banyak bagi warga Kota Serang, Banten. Ini terlihat dari antrean pengisian BBM di SPBU di Kota Serang yang tak mengalami antrean panjang.

"Kayak nya sih ya malem ini naik, kalau dari berita," kata Budiman, petugas SPBU Ciceri, Kota Serang, Banten kepada Liputan6.com sambil melayani konsumen (17/11/2014).

Lalu lintas di Kota Serang sebagai Ibukota Banten sendiri tampak padat, merayap dipenuhi kendaraan roda empat dan roda dua yang sedang berlalu lalang.

"Belum ada pemberitahuan sih dari yang punya SPBU nya," ujar dia.

Hal yang sama pun terjadi di SPBU lainnya, seperti SPBU di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Serang. Tak terlihat antrean yang menonjol.

"Katanya emang mau naik, dari berita aja lagi rame mau naik," kata Neneng Juhariah, warga Lopang, Kota Serang yang sedang mengisi bahan BBM untuk kendaraan roda dua.

Wanita berusia 22 tahun ini menyayangkan kenaikan BBM yang dilakukan Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), karena akan menyulitkan perkonomian masyarakat bawah.

"Kasian masyarakat, harganya pasti ikut naik," terang dia.

Pengumuman kenaikkan harga BBM bersubsidi yang sebelumnya akan dilakukan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta Pusat, akhirnya diumumkan di Istana, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat pada Senin malam 17 November.

Presiden Jokowi akhirnya mengumumkan harga BBM bersubsidi naik dari yang semula Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 atau mengalami kenaikan sebesar Rp 2.000 untuk bensin premium. Sementara harga solar naik Ro 2.000 menjadi Rp 7.500. (Rmn/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya