Ahok: Saya Ingin Dilantik di Istana, Kalau di Waduk Panas

Selain terlihat lebih elegan, pelantikan di ruang tertutup seperti di Istana Negara menurut Ahok tidak membuat dirinya kepanasan. ‎

oleh Luqman Rimadi diperbarui 18 Nov 2014, 08:24 WIB
Pengamat menilai mundurnya Ahok dari Partai Gerindra akan menyulitkan komunikasi PDIP-Gerindra. (Liputan6.com/ Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Pelantikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja ‎Purnama atau Ahok tampaknya tidak akan dilaksanakan pada hari ini. Ahok mengungkapkan dirinya mendapatkan kabar kalau Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) tentang pelantikan dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Tadi Pak Sekda (Syaifullah) yang urus. Mungkin Rabu kali yah. Tapi gini, kalau kepastian, Presiden hari ini sudah tanda tangan. Akan disiapkan. Presiden juga paling bilang Rabu," ujar Ahok usai menyampaikan kuliah umum di Universitas Prof. Hamka, Jakarta Timur, Senin (17/11/2014).

Terkait lokasi pelantikannya, Ahok mengaku dirinya sampai saat ini belum tahu apakah dilantik di Istana Negara, di Gedung DPRD DKI Jakarta atau justru di ruangan terbuka seperti di waduk atau di tepi sungai. "Nggak tahu lokasinya saya. Pak Presiden penuh kejutan," ucap Ahok. ‎

Namun demikian, bila ditanya di mana lokasi pelantikan yang ia inginkan, Ahok menyebut dirinya ingin dilantik di Istana Negara. Selain terlihat lebih elegan, pelantikan di ruang tertutup seperti di Istana Negara tidak membuat dirinya kepanasan. ‎

"Saya sih pengennya di Istana, di Istana lebih enak ya. Kan pakai jasnya tebal, kalau di waduk kan panas. Kita pakai jas lengkap, tebal kan, jadinya panas," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya