Menteri ESDM: Infrastruktur BBM RI Rapuh

Menteri ESDM, Sudirman Said menuturkan, dulu penyimpanan BBM bisa 30 hari ini hanya cukup 18 hari.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Nov 2014, 10:18 WIB
(Foto: presstv.ir)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri ESDM, Sudirman Said mengungkapkan infrastruktur BBM yang dimiliki Indonesia begitu rapuh. Bila infrastuktur yang rapuh itu ada gangguan sedikit saja, maka pasokan minyak dan gas (migas) nasional akan goncang.

"Kita tidak pernah melakukan perbaikan prasarana BBM seperti penyimpanan. Dulu penyimpanan BBM (cadangan distribusi BBM) kita bisa sampai 30 hari, sekarang hanya cukup 18 hari. Sementara kita tidak punya cadangan BBM sedikit pun, kalau dalam 18 hari ada kejadian emergency berturut-turut kita bisa kehabisan BBM," ujar Sudirman melalui keterangannya, Selasa (18/11).

Dia mengungkapkan bila hanya ada satu jalur pipa unuk pendistribusian BBM jenis avtur untuk mendukung jasa penerbangan di bandara Soekarno-Hatta. Hal tersebut menurut Sudirman Said sangat berbahaya bila ada gangguan mengingat hanya satu jalur distribusi.

"Tidak banyak orang yang tahu, saat ini bunker avtur untuk pasokan bahan bakar pesawat di Pulau Seribu itu hanya ada satu pipa. Kalau ada apa-apa, Bandara Soekarno Hatta bisa tutup," Jelasnya.

Lanjut Sudirman, mantan Dirut Pertamina Ari Soemarno, banyak sekali melakukan terobosan untuk membangun tempat penyimpanan dan pendistribusian BBM seperti pembangunan pipa BBM Balongan (Cirebon)-Jakarta.

"Itu dibuat jalur ganda, karena Pak Ari melihat rapuhnya distribusi BBM dari Cirebon ke Jakarta. Kalau hanya satu pipa saja, kalau bocor bisa berbahaya pasokan BBM ke Jakarta," pungkasnya. (Putu M/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya