Liputan6.com, Nebraska - Nyawa dokter bedah dari Sierra Leone, Afrika Barat, yang diterbangkan kemudian dirawat di Amerika Serikat karena terkena Ebola tak terselamatkan. Ia akhirnya meninggal dunia.
"Pada Senin 17 November pagi waktu setempat, rumah sakit menyatakan pria 44 tahun yang terinfeksi ebola tersebut meninggal," demikian ucap Dr. Phil Smith dari RS Nebraska menjelaskan meninggalnya Dr. Martin Salia seperti dikutip dari BBC, Selasa (18/11/2014).
Martin Salia yang memiliki izin tinggal di AS dan menikah dengan seorang warga Amerika, tiba hari Sabtu (15 November) di rumah sakit di Omaha, Nebraska, dalam keadaan kritis. Ia bahkan sudah tidak bisa berjalan.
Dr Salia adalah orang kedua yang meninggal di Amerika Serikat, setelah warga Liberia, Thomas Eric Duncan, meninggal di Dallas bulan lalu karena terkena virus mematikan itu di Monrovia.
"Kami sangat sedih mengumumkan pasien ketiga yang kami rawat karena virus Ebola, Dr Martin Salia, telah meninggal dunia karena akibat lanjut penyakit," demikian isi pernyataan Pusat Kesehatan Nebraska.
Dr Salia diterbangkan dari ibu kota Sierra Leone, Freetown, ke Nebraska Medical Center di Negara Bagian Omaha, AS. Hasil tes menunjukkan dia positif mengidap Ebola.
Di Freetown, Salia bekerja sebagai dokter bedah di Rumah Sakit Kissy United Methodist. Belum jelas apakah di rumah sakit tersebut dia menangani pasien-pasien Ebola dan terjangkit.
Advertisement
Di Afrika Barat, lebih dari 5.000 orang meninggal karena wabah Ebola. (Tnt/Sun)
Baca Juga