Liputan6.com, Jakarta - Usai BBM naik, Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi sasaran aksi unjuk rasa mahasiswa hingga beberapa kali pada hari ini.
Pantauan Liputan6.com, di Kantor Kementerian ESDM Selasa (18/11/2014), rombongan mahasiswa pertama datang sekitar pukul 14.00 WIB, sejumlah mahasiswa tersebut tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia.
Advertisement
Koordinator Aksi Demonstrasi Maulana mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi menjadi ujian berat yang dihadapi masyarakat, padahal harga minyak dunia sedang mengalami penurunan.
"Pemerintah beralasan bahwa subsidi BBM membebani Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sehingga terjadi defisit APBN," kata Maulana.
Selang beberapa jam, Kantor Sudirman Said tersebut kembali diserbu mahasiswa untuk melakukan aksi unjuk rasa menentang keputusan kenaikan harga BBM.
Setelah tiba di kantor kementerian ESDM sekitar pukul 16.00 WIB, Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan orasi, sempat terjadi aksi dorong pagar dan meminta pihak Kementerian ESDM untuk menjelaskan alasan keputusan kenaikan harga BBM bersubsidi yang ditetapkan Pukul 00.00, Selasa (18/11/2014).
Mereka menuntut pemerintah mencabut kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diumumkan semalam.
"Cabut kenaikan BBM sekarang juga. Turunkan tiga menteri mafia migas Sudirman Said, Rini Soemarno dan Sofyan Djalil dan turunkan harga barang-barang pokok," ujar Koordinator PMII RJ Ramdhani.
Dalam aksinya, massa ingin bertemu langsung dengan Sudirman Said untuk menyampaikan pendapat, namun Menteri sedang tidak berada di tempat.
Pantauan saat itu, massa PMII pun membakar ban di depan pintu gerbang Kementerian ESDM. Sempat ada gesekan ketika massa mencoba masuk ke gedung Kementerian ESDM. Massa mencoba menerobos masuk ESDM dengan merubuhkan pagar.
Di tengah aksi itu, ada aksi lempar bambu dari mahasiswa dan kepolisian memicu suasana semakin memanas.
Pihak kepolisian pun mengeluarkan gas air mata, namun gas air mata ternyata jatuh di gedung Bank Indonesia (BI). Dua titik kepulan asap putih membumbung di halaman Bank Indonesia (BI).
Setelah koordinator Mahasiswa dan Komandan Kepolisian berunding, alhasil kericuhan mereda. Mahasiswa PMII membubarkan diri setelah sekitar 1 jam menyampaikan pendapat. Massa dari PMII mundur teratur dan pulang menuju gedung PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
Aksi tolak BBM naik yang dilakukan berbarengan dengan pegawai pulang kerja tersebut, membuat lalu lintas sempat tersendat, bahkan kendaraan dialihkan ke jalur Trans Jakarta untuk mengurainya. (Pew/Ndw)