Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Jayabaya Tutup Jalan Ahmad Yani

Akibat unjuk rasa ini, lalu lintas di Jalan Ahmad Yani nyaris lumpuh. Khususnya dari arah Tanjung Priok menuju ke Jalan Pramuka.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 18 Nov 2014, 20:15 WIB
Akibat unjuk rasa ini, lalu lintas di Jalan Ahmad Yani nyaris lumpuh. Khususnya dari arah Tanjung Priok menuju ke Jalan Pramuka. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Unjuk rasa penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terus terjadi di berbagai sudut kota. Mahasiswa Universitas Jayabaya baru saja memulai unjuk rasa di depan kampus, tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Jakarta Timur.

Pantauan Liputan6.com, Selasa (18/11/2014), puluhan mahasiswa itu berorasi di Jalan Jayabaya, Jakarta Timur. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan 'Menolak Keras Kenaikan BBM'.

Tak lama melakukan aksi, mahasiswa Jayabaya langsung membakar ban di tengah Jalan Ahmad Yani. Tak hanya itu, mereka juga meletakkan kursi panjang hingga menutupi seluruh badan jalan.

"Kami menolak kebijakan pemerintah menaikan harga BBM. Pemerintah secara sepihak tanpa mendengar aspirasi rakyat telah menyengsarakan rakyat, karena kenaikan harga BBM ini. Kami menuntut pemerintah menurunkan kembali harga seperti semula," kata Presiden Mahasiswa Universitas Jayabaya Michael saat berorasi.

Selain membakar ban dan berorasi, mereka juga menyerukan yel-yel selama berunjuk rasa. Beberapa lagu nasional juga dikumandangkan.   

Priok ke Rawamangun Lumpuh

Aksi yang berlangsung saat hari mulai gelap ini memanas, saat mahasiswa mulai membakar ban dan memblokade jalan. Akibat unjuk rasa ini, lalu lintas di Jalan Ahmad Yani nyaris lumpuh.

Para pengendara tidak bisa melintasi jalan itu. Kondisi lalu lintas yang sangat padat saat jam pulang kerja tersebut, membuat lalu lintas macet total hingga nyaris lumpuh. Khususnya dari arah Tanjung Priok menuju ke Jalan Pramuka.

Ruas Jalan Ahmad Yani yang memiliki 3 lajur -- termasuk busway, kini hanya menyisakan 1 lajur. Para pengendara harus bersusah payah menerobos separator busway agar dapat melanjutkan perjalanan.

Baik sepeda motor, mobil, truk, hingga bus Transjakarta harus berbagi lajur jalan. Petugas kepolisian yang bersiaga di lokasi unjuk rasa berusaha memberikan jalur alternatif kepada para pengendara.

Wakasatwil Lantas Jakarta Timur Kompol Yulianus mengatakan, pihaknya sudah menyiagakan petugas di beberapa titik. Salah satunya di jalan alternatif yang bisa dilalui pengendara.

"Sebenarnya ada jalur alternatif. Pengendara bisa melalui Jalan Pulomas, sebelum sampai di lokasi aksi. Petugas kami juga sudah ada di lokasi," jelas Yulianus.

Hingga kini, mahasiswa Jayabaya masih terus melakukan unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM. Mereka meneriakkan orasi sambil bernyanyi lagu perjuangan. (Rmn/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya