Pasca BBM Naik, Harga Cabai di Semarang Tak Terkendali

Selain cabai, bawang merah juga mengalami kenaikan akibat harga BBM naik.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 19 Nov 2014, 11:23 WIB
Komoditas cabai hijau dan sayur-mayur lainnya mengalami kenaikan rata-rata Rp 3.000 per kg pascakenaikan harga BBM, Jakarta, Selasa (18/11/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Semarang - Pasca pengumuman harga BBM naik, komoditas cabai baik cabai rawit maupun cabai merah besar di pasar tradisional Kota Semarang mengalami kenaikan harga tak terkendali. Rata-rata kini  mencapai Rp 60.000 per kilo gram (kg) dari harga sebelumnya antara Rp 35.000  hingga Rp 40.000. Sebelum ada kenaikan harga BBM subsidi, harga cabai di kisaran Rp 17.000 per kg.

"Harga cabai merah sebelumnya Rp 35.000 per kg dan sebelumnya lagi hanya Rp17.000 per kg. Kenaikan harga yang pertama ini merupakan dampak dari musim kemarau panjang," kata Sumini, pedagang cabai di Pasar Peterongan Semarang, Rabu (19/11/2014) pagi.

Untuk jenis cabai hijau, kenaikan juga disebutnya sangat liar. Sebelumnya  Rp 7.000 per kg menjadi Rp 23.000 kg, sedangkan untuk cabai rawit dari Rp 40.000 kg menjadi Rp 60.000 kg.

Selain cabai, bawang merah juga mengalami kenaikan. Sebelumnya harga Rp 14.000 per kg saat ini menjadi Rp16.000 per kg. Untuk bawang putih dari Rp13.000 per kg menjadi Rp 16.000 per kg.

Pengakuan senada juga disampaikan Saryati, pedagang di Pasar Gayamsari Semarang. Menurutnya  kenaikan harga tersebut sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu tetapi terjadi secara bertahap. Namun setelah pengumuman kenaikan BBM subsidi, pagi harinya langsung melonjak. Dampak negatifnya adalah terjadi penurunan pembelian di kalangan konsumen.

"Pembelian mereka juga jadi berkurang, masyarakat tidak ingin menghabiskan uang hanya untuk beli cabai," kata Saryati.

Salah satu penjual bumbu di Pasar Bangetayu Semarang, Surantini mengatakan sudah beberapa hari ini dia mengurangi pembeliannya di Pasar Johar. Jika dalam satu hari dirinya membeli hingga 20 kg, sejak beberapa hari yang lalu hanya membeli sekitar 5 kg hingga 6 kg.

"Bahkan kalau harga cabai sangat murah saya bisa beli sampai 50 kg dalam satu hari. Sekarang saya beli sedikit karena pembeli cabai di Pasar Mrican juga berkurang," kata Surantini.

Selain faktor bukan musim panen, hal yang dianggap mempengaruhi adalah kenaikan harga BBM. (Edhie Prayitno Ige/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya