Bus dan Truk Disiapkan untuk Penumpang di Yogyakarta

Pihak Terminal Giwangan memberikan sosialisasi kepada penumpang mengenai mogok sejak Selasa 18 November malam.

oleh Yanuar H diperbarui 19 Nov 2014, 10:54 WIB
Kondisi di Terminal Giwangan Yogyakarta sepi, hanya sedikit bus yang beroperasi (Liputan6.com/ Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Yogyakarta - Sebagian angkutan umum di Terminal Giwangan, Yogyakarta, memilih mogok dan tidak beroperasi pada hari ini. Hal ini seperti seruan dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) untuk mogok nasional terkait kenaikan harga BBM bersubsidi.

Kepala Terminal Giwangan, Yogyakarta Bekti Zunanta menerangkan, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pihaknya memberikan sosialisasi kepada penumpang mengenai mogok sejak Selasa 18 November malam.

"Tadi malam sudah antisipasi dengan imbauan menggunakan kendaraan lainnya seperti kereta atau menunda waktu perjalanan. (Disediakan) 7 truk, 8 bus dari korem dan polisi. 2 bus juga dari pemkot," ujar Bekti kepada Liputan6.com Rabu (19/11/2014).

Bekti menyebut, hanya beberapa bus saja yang masih beroperasi, seperti bus tujuan Solo dan Surabaya. Namun belum dipastikan apakah akan mogok seluruhnya.

"Surabaya sudah nggak jalan jam 00.00 WIB, tapi sisanya masih jalan. Solo beberapa masih jalan langsung Jaya Harapan dan Antar Jaya jalan. Semarang baru 2 yang Jalan Mustika dan Wolu. Purwokerto pada mogok. Efisiensi resmi nggak jalan. Lokal Tempel, Wates, Wonosari, dan Transjogja jalan. Bantul memang ada seruan ketua organda untuk mogok," ujar Bekti.

Pantauan di lapangan, bus jurusan Surabaya masih antre melakukan perjalanan. Namun petugas tiket mengaku tidak tahu sampai kapan masih tersedia bus yang akan berangkat.

Sebab, jurusan Surabaya-Yogyakarta sudah berhenti operasi alias mogok sejak pukul 00.00 WIB. Namun jurusan Yogyakarta-Surabaya sisanya masih beroperasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya