Liputan6.com - Fesyen memang salah satu industri besar dunia dan termasuk sebagai salah satu industri yang paling menyumbang polusi. Industri fesyen berada di posisi ke-3 dalam hal produksi polusi. Urutan pertama dan ke dua ditempati oleh industri minyak dan agrikultur.
Peduli dengan isu industri fesyen yang menyumbang dampak buruk bagi lingkungan, Stella McCartney dan beberapa lembaga lain bergabung dengan program dari Cradle to Cradle Products Innovation Institute yang bernama Fashion Positive.
Advertisement
Fashion Positive adalah sebuah inisiatif yang targetnya adalah membantu label, desainer, dan penyuplai dalam menigkatkan kualitas produksi busana terkait dengan isu lingkungan. Hal ini berhubungan dengan bahan apa yang digunakan dalam membuat pakaian dan ke mana sampah produksi itu dibuang.
Pada acara Annual Innovation Celebration, diselenggarakan pada Jumat, 14 November 2014, Lewis Perkins selaku Senior Vice President Cradle to Cradle Products Innovation Institute mengatakan “Sekarang kita sadar bahwa air itu tidak tak terbatas dan kita benar-benar harus mencari sistem baru terkait isu itu”.
Seperti dilansir dari Forbes.com pada Kamis (20/11/2014), langkah pertama yang dibuat oleh program Fashion Positive adalah membangun Fashion Positive Material Library yang berisi indeks bahan-bahan ramah lingkungan untuk digunakan oleh perusahaan-perusahaan fesyen dan para desainer.