Liputan6.com, Jakarta - Amien Sunaryadi telah ditunjuk sebagai Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) yang baru. Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini telah berhasil menyingkirkan lima pesaingnya yang diusulkan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said untuk menjadi orang nomor satu di SKK Migas.
Lalu apa yang alasan Amien dipilih sebagai SKK Migas?
Advertisement
Sudirman Said menilai sosok Amien Sunaryadi seabgai sosok yang memiliki integritas dan kompetensi tinggi di bidangnya. Pengalaman Amien memimpin KPK menjadi modal kuat untuk membawa SKK Migas menjadi lembaga yang lebih baik.
Amien sebagai salah satu pimpinan KPK jilid pertama adalah tokoh yang mendesain sistem kerja KPK. Dengan kemampuannya sebagai orang yang sangat concern pada sistem kelembagaan sangat dibutuhkan SKK Migas.
Hal ini sangat penting, lanjut Sudirman, mengingat citra lembaga ini sempat tercoreng akibat kasus korupsi yang melibatkan mantan pimpinannya yaitu Rudi Rubiandini. Tugas Amien adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada SKK Migas.
"Maka dari itu, kita butuh figur beliau untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada SKK Migas dan jajaran kementerian ESDM," terang Sudirman di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/11/2014).
Siapa sosok Amien Sunaryadi?
Profil
Berdasarkan data yang dirangkum Liputan6.com, di Jakarta, Rabu (18/11/2014), Amien Sunaryadi lahir 23 Januari 1960 di Malang, Jawa Timur. Adalah seorang alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan College of Business Administration, Georgia State University, Atlanta.
Awal kariernya adalah menjadi PNS di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Kemudian pada 1996, dia bergabung menjadi anggota Ikatan Akuntan Indonesia.
Kemudian 2003, Taufiqurrahman Ruki dan Amien Sunaryadi berhasil terpilih sebagai pasangan Ketua dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2003-2007.
Selama menjadi Anggota KPK (2003-2007), Amien Sunaryadi memperkenalkan pemberantasan korupsi yang progresif dan menjadi konseptor dari tindakan penggeledahan dan surveillance yang dilakukan oleh KPK untuk mengungkap kasus korupsi high profile.
Ia juga menjadi pendobrak tradisi pemberantasan korupsi yang sebelumnya tidak menyentuh perbuatan suap-menyuap, sehingga seperti yang kita lihat di berbagai media masa berbagai korupsi high profile bisa diungkapkan oleh KPK.
Saat ini menjabat sebagai Senior Governance and Anti-Corruption Officer di World Bank Indonesia. (Ndw)
Advertisement