Liputan6.com, Jayapura - Puluhan pemuda yang tergabung dalam Komunitas Pemuda dan Mahasiswa Papua melakukan unjuk rasa mendukung kenaikan harga BBM. Massa yang membentangkan spanduk di depan Jalan Raya Abepura, Jayapura ini mendukung kenaikan harga BBM, dengan syarat agar pemerintah memberantas mafia minyak dan gas (migas).
Selain memberantas mafia migas, mereka juga menuntut agar pemerintah menuntaskan pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi dengan sasaran perampingan insfrastruktur dan fungsi lembaga-lembaga pemerintahan.
"Dengan desakan ini kami berharap tidak terjadi pemborosan anggaran negara. Kami juga berharap pemerintah segera menetapkan harga transportasi umum, agar tidak terjadi aksi mogok dari sopir angkutan umum," kata Koordinator unjuk rasa, Kaleb Woisiri, Jayapura, Rabu (19/11/2014).
Kaleb berharap, pengalihan anggaran subsidi BBM dapat dianggarkan untuk pembangunan sektor riil seperti industri swasembada pangan, kesehatan, infastruktur dan program kesejahteraan masyarakat.
Antisipasi Mogok Massal
Sementara Pemerintah Kabupaten Jayapura menyiapkan belasan bus, guna mengangkut penumpang angkutan umum trayek tujuan Waena-Sentani, menyusul mogok massal yang dilakukan ratusan sopir angkutan umum di daerah setempat.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Jayapura Elby Uneputy mengatakan, antisipasi bus dan truk dari sejumlah instansi ini, akan dilakukan hingga ada penyesuaian tarif dan sopir angkot kembali beraktifitas seperti biasanya. "Bus dan truk akan tetap melayani para pengguna kendaraan umum. Masyarakat tidak perlu khawatir," ujar Elby ketika ditemui di Terminal Expo, Waena, Jayapura.
Sementara pantuan Liputan6.com, selain bus milik Pemkab Jayapura, kepolisian bersama TNI dan Dinas Perhubungan Kota Jayapura juga ikut mengantisipasi dengan menyiapkan puluhan armadanya, di sejumlah titik terminal yang ada di Kota dan Kabupaten Jayapura.
Sejak pagi hingga sore ini, tidak terlihat terjadi penumpukan penumpang di sejumlah titik pemberhentian angkutan. Masyarakat pengguna angkutan umum langsung naik bus dan truk yang disediakan Pemerintah Jayapura bersama instansi terkait lainnya.
Pada Selasa malam 18 November, ruas jalan Sentani-Abepura dan sebaliknya diblokir ratusan penumpang angkutan umum. Massa membakar ban bekas di jalan satu-satunya penghubung Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Dalam aksinya, mereka sempat menghadang kendaraan yang melintas.
Sejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi Senin malam 17 November, gelombang unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM dari mahasiswa terus bergulir di berbagai kota. Bahkan tidak sedikit unjuk rasa berlangsung anarkis. (Mut)
Mahasiswa Papua Dukung Kenaikan BBM dengan Syarat Ini
Mahasiswa berharap, pengalihan anggaran subsidi BBM dapat dianggarkan untuk pembangunan sektor riil seperti industri swasembada pangan.
diperbarui 19 Nov 2014, 16:36 WIBMassa menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (11/11/2014)(Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Liga IndonesiaMakin Berprestasi, Timnas Indonesia Dapat Sponsor ke-25
Berita Terbaru
Keponakan Suami Megawati Diduga Turut Ditangkap Terkait Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
Apa Itu Ahli: Pengertian, Jenis dan Peran Penting dalam Berbagai Bidang
BPHTB dan Retribusi Dihapus, Harga Rumah Turun Rp 10,5 Juta
Tips Skincare untuk Pemula: Panduan Lengkap Merawat Kulit yang Mudah Dilakukan
Pengakuan Jung Woo Sung Soal Cinta Satu Malam Kembali Dibahas Usai Hubungan dengan Moon Gabi Viral
IHSG Ditutup Menguat di Awal Pekan, Sektor Keuangan Memimpin
Tips Membuat CV yang Menarik: Panduan Lengkap untuk Meningkatkan Peluang Karier Anda
Apa Itu Aksiologi dalam Filsafat: Pengertian, Aspek dan Penerapannya
Perusahaan Jasa Keuangan Punya Calon Mendag AS Akuisisi 5% Saham Tether
Divonis Bebas dari Dakwaan Aniaya Anak Polisi, Tangis Haru Guru Supriyani dan Suami Pecah
Filter Racikan Mann+Hummel Kini Tersedia di B-Quik
Agate Umumkan Kolaborasi dengan Red Dunes Games, Kembangkan Game Blades of Mirage