Liputan6.com, Beijing - Peristiwa tragis terjadi di China pada 21 November 2009. Tak ada yang menduga, bahwa sebuah lubang yang menjadi tempat para penambang mengais rezeki justru menjadi kuburan mereka.
Kala itu 'lubang maut' yang merupakan tambang batu bara di Provinsi Heilongjiang, China meledak akibat akumulasi gas di dalamnya. Ledakan terjadi di tambang Xinxing sebelum fajar menyingsing, sekitar pukul 02.30 waktu setempat.
Advertisement
Horor pun menyelimuti 528 oang yang diyakini berada dalam tambang. Dari jumlah tersebut, 420 diyakini telah diselamatkan. 108 Orang dikonfirmasi tewas, sementara 29 lainnya dirawat di rumah sakit.
Dari penyelidikan awal disimpulkan, ledakan terjadi akibat gas bertekanan bawah tanah yang terjebak dan ventilasi buruk di dalam tambang.
Ledakan itu juga dilaporkan cukup kuat, sebab dirasakan hingga sejauh enam mil. Banyak bangunan di dekatnya rusak, termasuk satu yang berada tak jauh dari tambang. Hingga menyebabkan atapnya hilang.
Direktur Rumah Sakit Umum Hegang -- tempat para korban luka dirawat -- mengatakan kepada media pemerintah China, sebagian besar korban cedera menderita masalah pernapasan, patah tulang dan keracunan gas.
Pejabat China mengungkapkan upaya penyelamatan terhambat oleh gas dan puing-puing terowongan yang runtuh.
"Aku yakin para penambang yang terjebak masih hidup, dan menyelamatkan mereka merupakan prioritas pertama," ujar juru bicara perusahaan tambang itu, San Jingguang seperti dikutip dari Reuters.
Jumlah korban tewas di tambang Xinxing menjadikannya sebagai kecelakaan terburuk dalam dua tahun terakhir -- sebelum 2009.
Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao yang telah menginstrusikan upaya penyelamatan, kemudian menyatakan belasungkawa untuk mereka yang tewas. Sementara Gubernur Heilongjiang Li Zhanshu, menyerukan peningkatan standar keselamatan di tambang China, dan biro keselamatan kerja provinsi bersumpah untuk meningkatkan program reformasi penambangan.
Televisi pemerintah China awalnya melaporkan bahwa korban tewas adalah 31. Namun jumlah korban tewas bertambah 2 kali lipat.
Akibat kecelakaan itu, direktur, wakil direktur dan chief engineer dari perusahaan tambang dipecat.
Media pemerintah China melaporkan pada tanggal 23 November 2009, dari hasil investigasi disimpulkan bahwa manajemen yang buruk menjadi penyebabnya. Pada tanggal yang sama, kerabat almarhum penambang juga mengklaim para pejabat tidak memberitahu mereka tentang kecelakaan tragis itu.
Tambang milik pemerintah yang terletak dekat perbatasan dengan Rusia, Heilongjiang Longmei Mining Holding Group, menghasilkan 12 juta ton batu bara per tahun. Dengan produktifitas sebanyak itu, tambang yang dibuka sejak tahun 1917 menjadi salah satu tambang batubara terbesar dan tertua di China.
Pada tanggal yang sama Today in History tahun 2013, sebuah atap supermarket di Riga, Zolitude, Eropa utara ambruk . 54 Orang di dalamnya dilaporkan tewas. Sementara pada 21 November 1974, sebuah pub di Birmingham dibom. 21 Orang di dalamnya tewas. (Tnt/Riz)