Rupiah Lesu Terseret Dolar

Penguatan dolar akibat perbaikan data ekonomi AS membuat nilai tukar rupiah dan beberapa mata uang asing lainnya bergerak melemah.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 20 Nov 2014, 12:02 WIB
Ilustrasi Rupiah Turun (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Tak bertahan lama menguat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), nilai tukar rupiah kembali melemah. Penguatan dolar akibat perbaikan data ekonomi AS membuat nilai tukar rupiah dan beberapa mata uang asing lainnya bergerak melemah.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Kamis (20/11/2014), menunjukkan nilai tukar rupiah melemah ke level 12.161 per dolar AS. Rupiah mengalami koreksi 37 poin dari level 12.124 pada perdagangan sebelumnya.

Sementara data valuta asing Bloomberg menunjukkan nilai tukar rupiah melemah 0,22 persen ke level 12.168 pada perdagangan pukul 10:38 waktu Jakarta. Sebelumnya nilai tukar rupiah sempat dibuka menguat di level 12.134 per dolar AS.

Menjelang siang, nilai tukar rupiah terus berfluktuasi melemah dan berkutat di kisaran 12.344 - 12.177 per dolar AS.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan, rupiah sempat menguat selama dua hari setelah pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi. Keputusan Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga acuannya (BI rate) ke level 7,75 persen juga menjadi sentimen positif bagi rupiah.

"Namun rupiah akhirnya kembali melemah setelah terpengaruh sentimen penguatan dolar. Data ekonomi China yang kurang positif juga dapat menekan rupiah lebih jauh," ungkapnya.

Sementara itu, Ekonom Senior Standard Chartered Fauzi Ichsan memprediksi, nilai tukar rupiah akan bertahan di level 12.100 per dolar AS hingga akhir pekan ini. (Sis/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya