Liputan6.com, Jakarta Sekelompok ilmuwan dari St George, Universitas London meneliti efek ekstrak ganja terhadap kanker otak. Hasilnya, para ilmuwan menemukan bahwa dua zat yang terkandung dalam ganja, yaitu tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidiol (CBD) dapat menghilangkan kanker otak ketika digunakan saat proses radioterapi dijalani.
Dikutip dari Ibtimes pada Kamis (20/11/2014), kanker otak pada dasarnya sulit untuk diobati dan membunuh sekitar 5.200 orang setiap tahun. Tingkat bertahan hidup para penderita juga sangat kecil, yaitu sekitar 10 persen yang hidup lebih dari 5 tahun setelah didiagnosis.
Advertisement
Diterbitkan dalam Jurnal Molecular Cancer Therapeutics, penelitian ini menyebutkan bahwa pengobatan paling efektif untuk kanker otak adalah kombinasi antara zat kimia dalam ganja dengan iradiasi. Sebelumnya, cara ini pernah diujicobakan pada tikus dan berhasil.
"Hasil peneliltian ini sangat menarik. Pengobatan yang dilakukan dengan iradiasi dan zat ganja menunjukkan hasil yang paling baik dengan ukuran tumor yang mengecil," kata Wai Liu, kepala riset.
"Dalam beberapa kasus, tumor bahkan menghilang pada hewan. Hal ini merupakan suatu pertanda baik untuk penelitian lebih lanjut pada manusia di masa depan," tambahnya.
Para ahli berharap untuk menggabungkan ekstrak ganja dengan penyembuhan yang ada saat ini dalam percobaan klinis pada manusia.