Bangun Toilet Tak Harus Mahal

Tak perlu bangunan berdinding dan berkeramik untuk membangun toilet.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 20 Nov 2014, 12:31 WIB
Kondisi toilet di sekolah-sekolah di Indonesia cukup memprihatinkan.

Liputan6.com, Jakarta Sekitar 55 juta penduduk  Indonesia masih memiliki perilaku buang air besar sembarangan (BABS) menurut hasil riset UNICEF dan WHO di tahun 2014. Salah satu penyebabnya adalah ketidakhadiran toilet di sekitar mereka. Banyak yang beranggapan bahwa toilet harus berbentuk sebuah bangunan dengan tembok sehingga biaya dibutuhkan mahal. Padahal toilet tak harus seperti itu.

“Toilet itu yang terpenting memiliki lubang sebagai tempat untuk buang air besar atau air kecil, lalu ada saluran yang menyalurkan ke septic tank, yang tertutup sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya,” terang anggota Program Water, Sanitation, and Hygiene  (WASH) UNICEF Indonesia, Lilik Trimaya yang dijumpai usai peluncuran kampanye ‘Tinju Tinja’ di Jakarta pada Rabu (19/11/2014).

Lalu, di dalamnya diberikan tempat menampung air karena masyarakat Indonesia terbiasa membersihkan bagian genital menggunakan air ketimbang tisu. Lilik pun menambahkan jika bisa ada sabun untuk cuci tangan usai melakukan buang air besar.

“Dengan cara tersebut sebenarnya sudah mampu menurunkan kematian dan untuk mewujudkan hal tersebut tak butuh biaya mahal sebenarnya,” imbuhnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya