Liputan6.com, Jakarta Sebuah riset yang dilakukan oleh Consumer Reports merilis temuan terbaru mengenai tingkat arsenik dalam berbagai jenis beras dan biji-bijian lainnya. Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa kandungan arsenik dalam beras merah lebih besar dibanding beras putih.
Dilansir dari Fox News pada Kamis (20/11/2014), arsenik terakumulasi pada lapisan luar biji-bijian. Ditemukan bahwa kandungan arsenik pada beras merah lebih tinggi sekitar 80 persen dari beras putih.
Advertisement
Sementara itu, mencuci beras sampai bersih dapat menghilangkan sekitar 30 persen arsenik, meskipun juga dapat menghilangkan beberapa nutrisi yang berguna.
Temuan lain dari riset ini adalah bahwa kondisi geografis juga mempengaruhi tingkat arsenik.
Riset ini mengkombinasikan data dari Consumer Reports Food Savety dan Sustainability Center yang meneliti sebanyak 128 sampel.
Adapun rekomendasi dari riset ini diantaranya adalah balita tidak boleh mengonsumsi air tajin (air beras) untuk menggantikan konsumsi susu. Sementara itu, belum ada penetapan batasan aman konsumsi arsenik dalam beras.