Liputan6.com, London - Saat masyarakat di Indonesia mengeluhkan naikknya tarif angkutan umum menyusul pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM), sebuah bus berbahan bakar alternatif mulai melaju di jalanan Inggris. Menjadi yang pertama di dunia yang menggunakan bahan bakar kotoran manusia.
'Bio-Bus' yang memiliki 40 tempat duduk ditenagai gas biometana -- yang diolah dari pipa-pipa kotoran dan sampah makanan di sebuah pabrik pengolahan di wilayah barat daya Inggris.
Tiap 1 tangki gas yang diproduksi dari limbah tahunan yang dikeluarkan 5 manusia, cukup untuk menjadi bahan bakar agar bus bisa melaju sepanjang 305 km.
Penggunaan kendaraan alternatif dengan energi terbarukan itu tak hanya akan meningkatkan kulitas udara sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Tapi juga membuktikan manfaat dari kotoran manusia.
Pelayanan perdana 'Bio-Bus' melayani trayek Bandara Bristol ke Bath, Somerset, yang berjarak sekitar 32 kilometer.
Gas yang digunakan sebagai bahan bakar diproduksi di pabrik pengolahan limbah Wessex Water, yang dijalankan oleh perusahaan energi GENeco.
Mohammed Saddiq, Direktur GENeco kepada Bristol Post mengatakan, "Kendaraan yang ditenagai gas memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas udara di kota-kota di Inggris."
"Namun 'Bio-Bus' melangkah lebih jauh, sejatinya ditenagai (kotoran) orang-orang yang tinggal di area tersebut. Termasuk mereka yang mungkin menjadi pengguna bus tersebut," demikian Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Kamis (20/11/2014)
Limbah tahunan yang dihasilkan 40 orang --penumpang maksimal dalam bus-- cukup untuk menjadi bahan bakar perjalanan pergi pulang dari Land's End ke John O'Groats, dan menghasilkan lebih sedikit emisi daripada mesin diesel.
Charlotte Morton, kepala eksekutif organisasi pecinta lingkungan Anaerobic Digestion and Bioresources Association mengatakan, "Bus tersebut juga menunjukkan bahwa kotoran manusia dan sampah makanan adalah sumber daya yang berharga."
"Makanan yang terbuang atau tak lagi bisa dikonsumsi manusia sebaiknya dibuang terpisah, dikumpulkan, dan didaur ulang melalui proses anaerobik menjadi gas dan pupuk organik (biofertilizer), tidak terbuang sia-sia di lokasi TPA atau insinerator (instalasi pembakaran sampah).
Advertisement
Pekan ini GENeco juga menjadi perusahaan pertama yang mulai mengirimkan gas dari kotoran manusia ke 8.300 rumah melalui jaringan listrik. Pengolahan limbah mereka di Avonmouth, Bristol, memproses 75 juta kubik meter limbah kotoran manusia dan 35.000 ton limbah makanan, setiap tahunnya.
Prosesnya menggunakan bakteri untuk memecah zat dalam kondisi tanpa oksigen, dan diharapkan bisa menghasilkan 17 juta ton biometana per tahun.
Sudah sepantasnya Indonesia meniru Norwegia. Meski menjadi salah satu negara eksportir minyak terbesar, harga BBM di sana jauh dari murah.
Negeri itu berambisi menetralkan karbonnya pada 2050. Lima tahun lalu, pada 2009, mereka mengumumkan telah menggunakan sumber energi melimpah, yang tak ada kaitannya dengan ladang minyak, dan yang terpenting tak memicu pemanasan global. Setiap warga bahkan bisa berkontribusi menambah jumlah pasokannya, dari septic tank mereka. Ya, kotoran manusia.
Gas olahan dari kotoran manusia ini digunakan untuk menjalankan 80 bus kota. Kendaraan yang menggunakan bahan bakar ini hanya butuh sedikit modifikasi. Tak harus pakai BBM kan... (Ein/Mut)