Liputan6.com, Jakarta Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) belum berpengaruh terhadap tarif pengobatan di beberapa rumah sakit yang beroperasi di Medan, Sumatera Utara.
Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Imelda Pekerja Indonesia, dr Imelda, Selasa, mengatakan hingga saat ini tidak ada rencana untuk menaikkan tarif rumah sakit tersebut karena pihaknya tidak menggunakan BBM dalam skala besar.
Advertisement
"Kenaikan juga tidak signifikan, belum ada perubahan terkait kenaikan harga obat-obatan, begitu juga listrik tidak ada kenaikan dan untuk biaya operasional kita. Kalau mau menaikkan tarif rumah sakit harus ada analisis secara biaya dan itu dilihat dari 2-3 bulan ke depan melalui evaluasi," katanya.
Ia juga menyampaikan, Upah Minimu Provinsi (UMP) juga belum ditentukan, sehingga belum diketahui kesanggupan untuk membayar pegawai bila UMP sudah ditentukan, apalagi memang ada ratusan pegawai menggantungkan kehidupannya di rumah sakit itu.
"Kita fikirkan kesejahteraan merekalah, juga bagaimana mengembangkan rumah sakit ini dengan memberikan pelayanan yang maksimal ke masyarakat. Intinya meski BBM naik, tarif kita masih normal," katanya.
Sementara itu, Supervisor Bagian Umum RSU Bina Kasih Medan, Robet Sitepu juga mengatakan sampai saat ini pihaknya belum menaikkan tarif kamar dan biaya-biaya lainnya.
"Sampai saat ini belum ada kenaikan tarif apa-apa. Kita juga belum ada rapat dengan pimpinan rumah sakit membicarakan soal kenaikan," katanya.
Hal yang sama juga dikatakan Kasubag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin yang menyebutkan pihaknya sama sekali belum memikirkan untuk menaikkan tarif perawatan.
"Kita tidak bisa ikut serta merta untuk mikirkan itu, karena semuanya ada aturan. Kita lihat langkah selanjutnya saja," katanya.