Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian yang dipublikasikan di British Journal of Cancer menunjukkan bahwa aspirin bisa kurangi kemungkinan kematian akibat kanker payudara pada perempuan. Seperti dilansir oleh Daily Mail pada Kamis (21/11/2014), efek ini bisa terjadi ketika perempuan mengonsumsi aspirin dengan dosis yang sedikit.
Dosis yang digunakan untuk mengurangi risiko kematian akibat kanker payudara harus jauh lebih sedikit daripada untuk mengurangi sakit kepala, demikian penelitian tersebut menyebutkan.
Advertisement
Penelitian lain yang pernah dilakukan oleh tim ilmuwan dari Universitas Harvard mengatakan bahwa dosis yang tepat untuk konsumsi aspirin adalah satu kali sehari. Namun, ada juga penelitian lain yang mengatakan bahwa konsumsi aspirin 2 kali dalam seminggu sudah cukup.
Meskipun begitu, penelitian yang dilakukan tim riset dari Universitas Glasgow memperingatkan efek samping yang bisa saja timbul akibat konsumsi aspirin, misalnya, pendarahan pada perut.
Kemampuan aspirin untuk mengurangi risiko kematian akibat kanker payudara adalah karena manfaatnya yang dapat mengatasi inflamasi atau peradangan. Sedangkan peradangan sendiri selalu mendahului perkembangan banyak penyakit lain, termasuk kanker payudara.
Jadi, jika mampu untuk menjaga bagian dalam tubuh dari peradangan dengan konsumsi aspirin, maka penyakit lain juga sulit untuk berkembang.