Liputan6.com, Jakarta - Dengan sumber daya alam dan manusia yang sangat melimpah, perekonomian Indonesia tercatat masih belum menunjukkan kemajuan pesat. Pendiri dan Chairman Indonesia Young Enterpreneur (IYE) Christovita Wiloto menjelaskan, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tertinggal di bawah China dan India.
Padahal menurutnya, China, India dan Indonesia merupakan tiga negara Asia dengan sumber daya manusia yang luar biasa dan memiliki mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi global.
Advertisement
"Tapi di antara tiga itu yang sudah bangkit dari tidurnya dan jadi ekonomi besar, baru China dan India. Ada satu raksasa ekonomi dunia yang masih tidur yaitu Indonesia," terangnya saat menjadi pembicara dalam acara diskusi IYE di Jakarta, Jumat (21/11/2014).
Padahal menurut Christovita, di antara tiga negara tersebut, hanya Indonesia yang memiliki sumber daya alam melimpah. Sayangnya, kekayaan sumber daya alam tersebut sudah mulai terkuras.
Artinya, Indonesia harus mengandalkan sumber daya manusia untuk bersaing di bidang bisnis dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi global. Christovita sangat mendorong para pengusaha muda untuk mendorong Indonesia menjadi negara dengan perekonomian besar.
"Apalagi, usaha kecil menengah berkontribusi hingga 70 persen pada ekonomi. Banyak wirausaha muda Indonesia yang mampu memasuki jaringan produksi global," terangnya
Sejauh ini, dia juga melihat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diterapkan tahun depan dapat menjadi peluang bagi para wirausaha muda untuk merasuk ke jaringan bisnis regional.
Sekadar informasi, Indonesia Young Enterpreneur merupakan komunitas pengusaha muda Indonesia yang kini memiliki 20 ribu anggota. (Sis/Ndw)