23-11-1980: Gempa di Selatan Italia Telan 3 Ribu Nyawa

Gempa bumi yang terjadi tepat 24 tahun lalu meninggalkan duka mendalam bagi warga Negeri Pizza ini. Tak sedikit nyawa yang melayang.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Nov 2014, 06:00 WIB
Gempa bumi yang terjadi tepat 24 tahun lalu meninggalkan duka mendalam bagi warga Negeri Pizza.

Liputan6.com, Naples - Today in history kali ini mengupas soal bencana besar yang terjadi di Italia. Gempa bumi yang terjadi tepat 24 tahun lalu, dan meninggalkan duka mendalam bagi warga Negeri Pizza yang dikenal dengan sebutan Terremoto dell'Irpinia.

Bencana besar tersebut menelan korban jiwa lebih dari 3 ribu orang dan membuat 300 ribu warga lainnya kehilangan tempat tinggal. Yang lebih tragis lagi, gempa yang kekuatannya mencapai 7,2 skala Richter (SR) itu tepat terjadi di hari Minggu, di mana mayoritas warga Italia tengah berada di Gereja.

Gempa itu, terpusat di Selatan Italia tepatnya di Kota Eboli, Naples Selatan dekat Balvano. Di tempat ini juga terletak gereja ternama Conza Della Compagna.

Sejatinya, saat itu, di Conza Della Compagna akan mengadakan komuni pertama. Gempa yang kala itu mengguncang membuat acara sakral tersebut berubah menjadi penuh kepanikan dan histeris.

Tidak cuma meluluhlantahkan bangunan gereja, 26 anak-anak menjadi korban karena terkena reruntuhan dari Conza Della Compagna, demikian seperti dilansir dari History.com, Minggu (23/11/2014).

Selain korban tewas, kerusakan muncul di semua infrakstruktur yang berada di Selatan Italia. Pipa gas bocor, jalanan rusak, air tersumbat hanya sebagian kecil dari contoh kehacuran yang disebabkan oleh gempa ini.

Tak berhenti di titik itu, beberapa masyarakat di yang terluka di sebuah desa Pescaopagano, dekat pegunungan Apennine musti menelan pil pahit. Bantuan medis ke tempat itu terlambat datang, karena seluruh jalur menunju tempat itu terputus. Menyebabkan jumlah korban melonjak hingga 3 ribu orang.

Pada tanggal yang sama tahun 2011, Today in History unjuk rasa yang dikenal sebagai Arab Spring mulai menelan korban. Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh setuju mengundurkan setelah protes dilancarkan selama 11 hari.

Di samping itu pada 23 November 1962, seorang supir truk yang menjadi orang nomor satu di Venezuela lahir. Ia adalah Presiden Nicolas Maduro. (Ger/Tnt)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya