Liputan6.com, Hanoi- Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl benar-benar memproteksi tim dari eksploitasi media yang berlebihan. Riedl tampaknya trauma dengan kegagalan Piala AFF 2014 lalu.
Selama berada di Crown Plaza Hotel, pelatih asal Austria itu tidak mengizinkan awak media untuk melakukan wawancara di Hotel di luar jam yang telah ditetapkan.
Advertisement
Riedl membuka pintu pada wartawan berinteraksi pada pemain selepas makan siang dan malam serta setelah latihan. Di luar jam tersebut, Riedl tidak mengizinkan wartawan menyentuh pemain. Wawancara dibatasi hanya 15 menit.
Ketika Liputan6.com menyambangi hotel tim Minggu pagi hari sebelum latihan, pemain memilih tersenyum. "Ya begitu, tanyakan langsung ke Riedl," kata Firman Utina ketika ditanya soal denda yang bakal didapat pemain bila meladeni media.
Sementara itu, Riedl meminta media untuk menghormati keputusan untuk memproteksi pemain. "Jika saya respek dengan Anda, seharusnya Anda juga begitu." kata Riedl.
Pada perhelatan Piala AFF 2010 lalu, Riedl merasa pemberitaan berlebihan dan agenda sempalan tim ikut mempengaruhi performa tim.