Liputan6.com, Jakarta - Beberapa anggota dari fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih berencana mengajukan interpelasi kenaikan harga BBM pada hari ini.
Terkait rencana tersebut, anggota DPR Bambang Soesatyo mengajak rekannya sesama anggota DPR dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) untuk ikut mendukung pengajuan interpelasi yang akan digulirkan pada Senin 24 November 2014.
"Selain anggota Koalisi Merah Putih (KMP), dukungan juga diharapkan dari anggota KIH yang kecewa karena pemerintah menaikkan harga BBM," kata Bambang Soesatyo di Jakarta, Minggu (23/11/2014).
Politisi yang akrab disapa Bamsoet itu menilai kenaikan harga BBM bersubsidi saat ini sama sekali tidak tidak tepat sebab harga minyak di pasar internasional turun alias lebih rendah dari asumsi APBN tahun berjalan.
Namun, ajakan Bambang agaknya bakal bertepuk sebelah tangan. Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah menegaskan, ajakan dari KMP agar ikut menandatangani interpelasi akan sia-sia meskipun ada kader PDIP yang kecewa.
PDIP, kata Basarah, akan secara konsisten memberikan dukungan politik kepada kebijakan-kebijakan pemerintah yang pro peningkatan kesejahteraan rakyat.
"Dengan demikian, ajakan KMP kepada PDIP untuk mendukung interpelasi BBM di parlemen adalah ajakan yang sia-sia karena PDIP tidak mungkin akan berpaling dari pemerintahan Jokowi," kata Basarah di Jakarta menanggapi ajakan Bambang.
Sementara, Bamsoet mengatakan, KMP menargetkan mendapat 300 dukungan. Untuk ini, dia akan bergerak bersama pimpinan fraksi-fraksi di Koalisi Merah Putih.
"Ya hak pemanggilan pada presiden, hak bertanya pada presiden. Kalau penjelasan masuk akal selesai, kalau tidak puas, alasan dicari-cari, maka kita akan gulirkan hak angket, hak penyelidikan dewan, dan tidak menutup kemungkinan pada hak menyatakan pendapat," tandas Bamsoet di Jakarta, Jumat 21 November 2014.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pada Senin 17 November 2014 di Istana Negara, Jakarta. Kenaikan ini berlaku mulai Selasa 18 November 2014 pukul 00.00 WIB. Kebijakan ini langsung menuai pro dan kontra. Penolakan terutama disampaikan kalangan mahasiswa dengan menggelar demonstrasi. (Ans)
Advertisement