Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR Bambang Soesatyo mengatakan, dipindahkannya lokasi Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar dari Bandung ke Bali bukan karena tidak mendapat izin dari aparat setempat. Namun, lebih kepada kapasitas tempat penginapan dan banyaknya demo buruh serta mahasiswa terkait penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Intinya Rapimnas di Jogja (Rabu 19 November), utamanya kan tempat Munas 30 November itu di Bandung. Tapi karena setelah kita cek hotel-hotelnya, itu tidak bisa untuk menampung 3.000 peserta dan tidak bisa menyediakan kamar sebanyak 2.500 lebih," kata pria yang akrab disapa Bamsoet itu di ruang Fraksi Partai Golkar, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/11/2014).
"Selain itu kan lagi ramai penolakan BBM, jadi secara keamanan juga aparat sedang sibuk mengamankan itu, terutama akomodasi. Jadi bukan nggak dapat izin," sambung dia.
Bamsoet mengungkapkan, hasil putusan Rapimnas Jogja soal tempat digelarnya Munas memang memiliki alternatif lain selain di Bandung, yakni Surabaya dan Bali.
"Kan hasil Rapimnas itu Munas digelar di Bandung, alternatifnya Surabaya dan Bali. Saat di Bandung nggak bisa, kita sempat mau di Surabaya, tapi di Surabaya juga sama lagi ramai demo penolakan BBM, akhirnya kita pilih Bali, selain hotel juga bisa mencukupi dan tidak ada ramai soal demo. Fix di Bali 30 November sampai 3 Desember," tandas Bamsoet.
Munas Golkar Dipercepat
Sebelumnya, Rapimnas VII Partai Golkar di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta, memutuskan memajukan gelaran Munas yang sebelumnya pada Januari 2015 menjadi 30 November 2014 di Bandung. Jadwal Munas itu disepakati bersama DPD I dalam sidang Rapimnas Komisi A Bidang Organisasi.
"Rapat komisi A bidang organisasi telah musyawarah dan mufakat bahwa Munas ke-9 dilakukan 30 November 2014 di Bandung. Belum ditentukan tempatnya di mana. Tadi malam semua interuptor alasannya ditapung semua. Maka dirumuskan ketua sidang oleh Freddy Latumahena akan berlangsung 30 November 2014 di Bandung," ujar Ketua DPP Partai Golkar Tantowi Yahya di Hotel Melia Purosani, Rabu 19 November 2014.
Tantowi menjelaskan, dalam Munas di Bandung itu nantinya peserta akan memilih ketua umum baru dengan masa kepemimpinan selama 5 tahun. Selain memilih ketua umum, agenda munas juga akan menetapkan posisi Golkar di Koalisi Merah Putih (KMP).
"Di samping Munas akan memilih ketua umum DPP partai Golkar 2015-2020, juga membahas rekomendasi dari Rapimnas ini seperti kedudukan di KMP," ujar Tantowi.
Alasan Munas dipercepat, jelas dia, karena adanya agenda penting di DPR RI pada Januari. Sehingga bila Munas Golkar tetap digelar pada Januari 2015, maka akan mempengaruhi kedudukan Golkar di DPR RI dan KMP.
"APBNP juga dibahas bulan Januari dan bagi hasil pusat dengan daerah juga di bulan Januari, makanya perlu dipercepat agar status Fraksi Golkar bisa bekerja," beber Tantowi. (Ado/Mut)
Alasan Golkar Pindah Lokasi Munas dari Bandung ke Bali
Bamsoet mengungkapkan, putusan Rapimnas Jogja soal lokasi digelarnya Munas memiliki alternatif selain di Bandung, yakni Surabaya dan Bali.
diperbarui 24 Nov 2014, 13:38 WIBBambang Soesatyo (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
3 Perkara yang Terlihat Sepele Namun Dibenci Allah, Sering Diremehkan
Nenek Sebatang Kara di Koja Ditemukan Tewas di Kamar Mandi Rumah
Pangeran George Maju Gantikan Pangeran Harry Jalani Tradisi Natal Kerajaan Inggris
Waktu di Bulan Berjalan Lebih Cepat Ketimbang di Bumi
Kandang Bubrah, Pesugihan yang Mengharuskan Pelaku Merenovasi Rumah Tanpa Henti
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Jumat 27 Desember 2024
Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Leicester City, Sesaat Lagi Tayang di Vidio
Libur Nataru, Warga Depok Diingatkan Keamanan Rumah dan Antisipasi Kebakaran
Sinopsis Film 'Sebelum 7 Hari', Tayang 23 Januari 2025
Jangan Berani-Berani Lakukan Ini, Rezeki Akan Disempitkan Allah Kata Buya Yahya
Jarang Disadari, Syirik Sering Terjadi dalam Kehidupan Sehari-hari, Begini Cara Menangkalnya Kata Gus Baha
3 Kapal Perang China Sandar di Tanjung Priok hingga 27 Desember 2024, Ada Apa?