Para Pendiri Demokrat Minta SBY Tak Lagi Jadi Ketum

Senior Partai Demokrat yang tergabung dalam Forum Komunisasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) meminta agar SBY tak lagi menjadi ketua umum.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Nov 2014, 17:28 WIB
(ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Liputan6.com, Jakarta - Senior Partai Demokrat (PD) yang tergabung dalam Forum Komunisasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) meminta agar SBY tak lagi menjadi ketua umum partai. Mereka juga mendesak agar perhelatan Silaturahmi Nasional (Silatnas) II digelar pada 23-25 Januari 2015.

Ketua Umum FKPD Vence Rumangkang mengatakan, tujuan diadakannya Silatnas tersebut untuk menghimpun para pendiri PD untuk memperjuangan dan membesarkan kembali partai berlambang Mercy itu.

"Kita kembali menghimpun teman-teman yang selama ini tersingkir dari PD. Saya harapkan dengan kehadiran para pendiri ini bisa memperjuangkan dan membesarkan PD kembali di mana di era SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) merosot," ujar Vence di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (24/11/2014).

Vence mengungkap adanya pertemuan DPD se-Indonesia untuk mengaklamasikan SBY kembali menjadi ketua umum. "Saya mendengarkan hal tersebut para DPD dikumpulkan untuk mendukung SBY. Tetapi kita harus membuka selebar-lebarnya membuka kepada tokoh yang lain, yang mempunyai kemampuan untuk membawa PD ke arah lebih baik," jelas dia.

Sementara itu, Wakil FKPD, Haroe Sys NS menjelaskan, PD sekarang sudah menjadi partai keluarga. Di mana hampir separuhnya berisikan keluarga dari SBY.

"Saya kira ini ketakutan Pak SBY sewaktu PD dikuasai Anas (mantan Ketum Demokrat, Anas Urbaningrum). Seharusnya jangan ada keluarga-keluarga. Memang tidak diatur, tapi secara etik tidak boleh. SBY jadi Ketum, terus Ibas jadi Sekjen, harusnya salah satunya keluar saja," tutur pria yang akrab disapa Sys NS itu.

Karena itu, dirinya meminta agar SBY rela tidak memimpin PD untuk ke depannya. "Saya meminta agar Pak SBY sudah tidak perlu memikirkan Demokrat lagi. Cukup berkancah di luar negeri saja. Itu sudah baik," pungkas Sys Ns. (Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya