Liputan6.com, Yogyakarta - Aksara Jawa merupakan salah satu warisan budaya leluhur bangsa Indonesia yang bila tidak dipelajari maka akan punah. Untuk mencegah kepunahan, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan Aplikasi Belajar Baca Tulis dan Game Aksara Jawa Berbasis Mobile Lintas Platform untuk memperingati Hari Guru.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X resmi me-launching aplikasi 'Hanacaraka', aplikasi Belajar Baca Tulis dan Game Aksara Jawa Berbasis Mobile Lintas Platform di Hotel Grand Pacific Hall, Yogyakarta, Selasa (25/11/2014).
"Ada 250 bahasa lokal di Indonesia termasuk Jawa dan Jawa terancam punah, dengan aplikasi ini diharapkan tidak mudah punah. Generasi sekarang bisa belajar dari nilai adiluhung dalam bentuk karya cipta seni ini," ujar Sultan.
Sultan menyebut, aplikasi ini masih ada kekurangannya walaupun sudah memenuhi 20 huruf aksara Jawa. Sebab, aplikasi ini belum ada angka Jawa. Aksara Jawa adalah Ha Na Ca Ra Ka, Da Ta Sa Wa La, Pa Dha Ja Ya Nya, Ma Ga Ba Tha Nga
"Itu kan tempat pembelajaran ya tapi masih kurang. Angka 1-0 belum ya harus ditambah," ujar dia.
Kepala Balai Tekkomdik DIY Singgih Raharjo mengatakan, penggunaan smartphone sudah umum digunakan masyarakat. Hal inilah yang membuat Balai Tekkomdik DIY merancang program belajar aksara Jawa ini. Aplikasi ini adalah edisi kedua setelah edisi pertama telah dibuat 2 tahun lalu.
Aplikasi ini dapat diunduh, di Play Store untuk Android) dan App Store untuk iOS/iPhone. Pada edisi pertama Hanacaraka aplikasi ini telah diunduh 5 ribu pengunduh.
"Ada 5 konten menu utama, yakni Selayang Padang, Belajar Aksara Jawa, Game, Bantuan, dan Tentang Aplikasi. Android bisa di play store kalau Apple nunggu 3-4 hari lagi nunggu review dari mereka," kata dia.
Sementara itu Ahmad Kamal dari SD Muhammadiyah Prambanan mengaku senang belajar dengan aplikasi ini. Belajar menggunakan aplikasi ini lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan buku.
"Bisa berlatih kecerdasan dan belajar Bahasa Jawa kalau di sekolah belajarnya lewat buku. Lebih enak lewat ini," ujar Singgih. (Mvi/Mut)
Advertisement