Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengungkapkan keinginan untuk mengurangi jam kantor para pekerja wanita. Ide pengurangan jam kerja tersebut dimaksudkan agar wanita lebih memiliki waktu luang mengurus anak.
Ketua Umum Persatuan Umat Islam (PUI) Nurhasan Zaidi menilai usulan JK tersebut sangat bagus. PUI pun mendukung jika pemerintah mewujudkan peraturan itu.
"Ada yang menarik juga masukan beliau tentang kekhawatiran emansipasi wanita. Beliau (Pak JK) mau mengurangi 2 jam dalam sehari untuk berkantor," kata Nurhasan di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (25/11/2014).
Kata dia, PUI berharap, meski jam kerja dikurangi, hak dan kewajiban perempuan juga tidak dikurangi. "Jadi dengan teknologi yang sangat canggih sekarang ini beliau ada pikiran menarik, hak-hak atau kewajiban wanita yang aktif sebagai pegawai negeri atau swasta itu porsinya dikurangi karena intinya wanita itu punya kewajiban untuk menyiapkan anak bangsa ke depan," tuturnya.
JK sebelumnya mengakui peran perempuan saat ini semakin besar. Jurang pemisah antara perempuan dan laki-laki semakin kecil. Hal itu disebabkan oleh 2 hal.
"Yang meningkatkan peran perempuan itu teknologi. Dulu ibu kita habiskan waktu 2 jam dengan mencuci, pakaian suami dan anak-anaknya. Sekarang tinggal pencet dan selesai, dari 2 jam jadi 10 menit. Dulu menanak nasi macam-macam persiapan, sekarang rice cooker. Microwave, karyawan tinggal belanja lalu makan. Yang paling banyak tolong perempuan itu adalah kulkas," jelas JK.
Bukti peran perempuan makin besar adalah terpilihnya 8 menteri perempuan di Kabinet Kerja Jokowi-JK. Hal ini menunjukkan peningkatan, setelah di era Presiden SBY terdapat 5 menteri.
Selain teknologi, JK juga melihat faktor yang tak kalah penting adalah pendidikan. "Di banyak tempat, saya hadiri wisuda di UI, itu 60 persen alumni perempuan. 75 persen yang dapat cum laude itu perempuan. Jadi, pendidikan dan teknologi, membuat peran perempuan lebih penting," tambah Jusuf Kalla. (Mut)
PUI Dukung Niat JK Kurangi Jam Kantor Pekerja Wanita
PUI berharap, meski jam kerja dikurangi, hak dan kewajiban perempuan juga tidak dikurangi.
diperbarui 25 Nov 2014, 12:38 WIBJusuf Kalla (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Jumat 27 Desember 2024
Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Leicester City, Sesaat Lagi Tayang di Vidio
Libur Nataru, Warga Depok Diingatkan Keamanan Rumah dan Antisipasi Kebakaran
Sinopsis Film 'Sebelum 7 Hari', Tayang 23 Januari 2025
Jangan Berani-Berani Lakukan Ini, Rezeki Akan Disempitkan Allah Kata Buya Yahya
Jarang Disadari, Syirik Sering Terjadi dalam Kehidupan Sehari-hari, Begini Cara Menangkalnya Kata Gus Baha
3 Kapal Perang China Sandar di Tanjung Priok hingga 27 Desember 2024, Ada Apa?
Kaleidoskop 2024: Comeback Mike Tyson ke Ring usai Gantung Sarung Tinju Selama 19 Tahun
Inilah 4 Diktator Terkejam dalam Sejarah Manusia
Alasan Kura-Kura dan Penyu Bisa Hidup Hingga Puluhan Tahun
Tanda Kiamat Terlihat Semakin Jelas di Langit dan Bumi, Manusia Bakal Alami Kekurangan Pangan
Korlantas Polri Siapkan 17 Aplikasi untuk Tangani Kecelakaan Selama Libur Nataru