Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter sejak 18 November 2014. Kenaikan harga BBM bersubsidi ini mendongkrak harga bahan pokok dan biaya transportasi.
Otomatis pos pengeluaran pun bertambah dengan kenaikan harga bahan pokok dan tarif angkutan umum itu. Melihat kondisi itu perlu memutar otak agar penghasilan tidak terlalu terkuras dengan biaya hidup semakin tinggi.
Ingin tahu apa saja tips mengatur anggaran ketika harga BBM bersubsidi naik?
Berikut tips perencana keuangan Financia Consulting, Eko Endarto, saat dihubungi Liputan6.com:
Advertisement
1. Buat pengeluaran prioritas
Eko mengatakan, seseorang harus lebih menseleksi pengeluaran yang menjadi proritas dan tidak. Sehingga pengeluaran yang hanya berlandaskan keinginan dan tidak perlu dapat ditekan. Dia mencontohkan, salah satu pengeluaran prioritas seperti bayar tarif listrik dan biaya hidup.
"Selain itu, apakah penggunaan listrik sudah efektif. Bila belum membatasi pengeluaran listrik tak perlu," kata Eko.
2. Mengurangi Volume
Salah satu cara berhemat dengan mengurangi volume sehingga menghemat pengeluaran. Eko mencontohkan, bila biasanya membeli pembersih lantai sebanyak dua botol sekarang cukup satu botol.
3. Berhemat
Eko mengingatkan agar seseorang mengendalikan konsumsi dengan mengurangi pengeluaran tidak perlu. Jika sebelumnya seseorang ke pusat perbelanjaan seminggu sekali maka kini dilakukan dua minggu sekali. (Ahm/Ndw)