Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi cenderung bergerak variatif pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
Analis PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menerangkan, aksi jual yang telah menekan IHSG pada perdagangan saham kemarin ada kemungkinan tidak berlanjut.
"Kemarin aksi jual di akhir sesi, tapi aksi jual kadang sifatnya temporer," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (26/11/2014).
Namun begitu, Ia menuturkan, IHSG juga dibayangi oleh mulai meredupnya sentimen positif dari pemangkasan suku bunga acuan China. Lalu sentimen dari dalam negeri sendiri belum ada yang menonjol.
"Suku bunga China sudah mulai hilang harga saham komoditi (kemarin) mengalami profit taking," lanjutnya.
Pada perdagangan saham kali ini Satrio memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.100 dan resistance pada level 5.150.
Untuk akumulasi saham, dia memilih PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
Advertisement
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG berpotensi bergerak variatif di kisaran 5.108-5.140 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
Ada sejumlah sentimen yang mempengaruhi IHSG antara lain indeks saham turut dipengaruhi oleh akan dirilisnya data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan ke level 3,3 persen pada kuartal III 2014 QoQ dari sebelumnya 4,6 persen.
Selain itu, data consumer confidence AS juga diproyeksikan naik 1,5 ke level 96. Dari dalam negeri, pemerintah optimistis dengan target pertumbuhan ekonomi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sekitar 5,8 persen pada 2015 akan tercapai dengan adanya peningkatan investasi.
Pada perdagangan saham Selasa 25 November 2015, IHSG ditutup melemah 22,82 poin atau 0,44 persen ke level 5.118,94. (Amd/Ahm)