Jamu Sejak Lama Jadi Andalan Orang Indonesia untuk Jaga Kesehatan

Empat puluh sembilan persen dari 30,4 persen penduduk Indonesia memanfaat kesehatan tradisional menggunakan ramuan jamu.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 02 Des 2014, 08:30 WIB
Racikan jamu Bukti Mentjos, merupakan ramuan turun temurun dari sang nenek yang memiliki kepandaian meracik bahan baku jamu dan menuliskannya di dalam buku. (Liputan6.com/Panji Diksana/wwn)

Liputan6.com, Jakarta Empat puluh sembilan persen dari 30,4 persen penduduk Indonesia memanfaatkan jamu untuk menjaga kesehatan tubuh. Bahan jamu yang ada di dapur rumah tangga, di kebun, serta tumbuh liar di sekitar rumah memudahkan individu meracik jamu.

Dr. dr. Lestari Handayani, M. Med memberi contoh, rebusan daun sirih (Piper betel L) dan kunci pepet (Kaempferia rotunda L) diminum untuk kesehatan reproduksi para ibu di Madura. Hasil ini didapat setelah diteliti dan dikaji terlebih dahulu.

Profesor Riset ke-11 Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mengatakan,"Banyak jamu berkhasiat untuk menjaga kesehatan, meningkatkan kebugaran, atau memperbaiki fungsi organ tubuh. Termasuk ini."

Lebih lanjut Lestari Handayani menerangkan bahwa minuman secang (Caesalponoa sappan Hinn) digunakan masyarakat Yogyakarta untuk menjaga kesehatan.

Dalam orasi pengukuhan profesor riset bidang pelayanan kesehatan di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jl. H.R. Rasuna Said, ditulis Senin (1/12/2014), Lestar menjelaskan bahwa jamu juga dapat digunakan oleh para ibu untuk menangani kasus kegemukan.

"Bahkan dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan termasuk kelompok lanjut usia," kata Lestari.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya