Jamu Terbukti Meningkatkan Kualitas Hidup dan Kesehatan

Selain untuk pencegahan penyakit, jamu juga dapat dimanfaatkan dalam pelayanan kesehatan untuk pengobatan penyakit menular.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 01 Des 2014, 15:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Selain untuk pencegahan penyakit, jamu juga dapat dimanfaatkan dalam pelayanan kesehatan untuk pengobatan penyakit menular. Sayang, jumlah individu yang rutin mengonsumsi jamu masih sangat sedikit.

Profesor Riset ke-11 Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. dr. Lestari Handayani, M.Med, mengatakan, "Meski hasil pengobatan tidak selalu memberikan kesembuhan secara medis, namun sekitar 25 persen pasien merasa puas karena mengalami peningkatan kualitas hidup."

Lebih lanjut dia menjelaskan, cukup banyak temuan yang terkait dengan jamu dalam mengobati pasien, antara lain; bawang putih (Allium sativum) sebagai antibakteri, kunyit (Curcuma domestica) dan sambiloto (Andrographis paniculata Nees) yang dimanfaatkan dalam pengobatan infeksi, karena memiliki manfaat sebagai antiradang, antiseptik, dan antibakteri.

"Pelayanan kesehatan di LP4OT dengan jamu telah berlangsung selama lebih dari 20 tahun. Dan pengobatan baku dengan jamu telah disusun untuk 22 penyakit atau gejala," kata dia dalam orasi pengukuhan profesor riset bidang pelayanan kesehatan, di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ditulis Senin (01/12/2014).

Beberapa penyakit utama yang dilayani adalah rematik, diabetes, hipertensi, obesitas, tumor, alergi, asma, infeksi saluran pernapasan atas, dan gastritis.

Selain penyakit menular, penyakit tidak menular juga dapat diobati dengan jamu, yaitu tanaman obat dengan efek analgesik, antara lain jahe, puyang, temulawak, biji adas, rumput bolong yang diracik dan digunakan untuk keluhan rematik dan osteoarthritis serta nyeri.

"Buah pisang klutuk dan kunyit, sembung, kayu manis, dapat digunakan untuk mengobati grastritis dan dispepsia," kata dia menjelaskan. Selanjutnya, buah mengkudu untuk mengobati hipertensi, sedangkan buah mahkita dewa, daun salam dapat digunakan untuk pengobatan diabetes. "Bahkan, kasus kenicng batu banyak yang berhasil diobati dengan ramuan daun kumis kucing dan daun tempuyung," kata dia menekankan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya