Balas Kunjungan Menteri Retno, Menlu Singapura Siap Kunjungi RI

Menlu Singapura K Shanmugam berencana melakukan kunjungan balasan ke Indonesia pada 2 pekan mendatang.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 27 Nov 2014, 15:12 WIB
Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Singapura K Shanmugam

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi telah melakukan kunjungan kenegaraan ke Singapura. Menlu Singapura K Shanmugam pun berencana melakukan kunjungan balasan ke Indonesia pada 2 pekan mendatang.

"Memang ada rencana kunjungan menlu singapura ke Indonesia," ungkap Juru Bicara Kemlu Michael Tene di Gedung Kemlu, Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Rencananya, jelas Tene, dalam pertemuan yang masih belum bisa dipastikan waktunya itu, sejumlah kerjasama akan disetujui. Di antaranya adalah kerjasama di bidang pemuda dan olah raga.

Selain penandatangan kerjasama, sambung dia, sejumlah isu bilateral turut akan dibahas. Termasuk dengan peluang penguatan hubungan bilateral kedua negara.

Saling kunjung antarkedua menlu merupakan sebuah rutinitas yang telah dijalankan RI-Singapura sejak lama. Pertemuan ini dilakukan setiap 6 bulan sekali.

Dalam pertemuan awal di Singapura, Kedua Menlu sepakat untuk meningkatkan kerjasamanya perdagangan dan investasi. Pihak Singapura pun diketahui telah setuju untuk meningkatkan investasi di Indonesia, termasuk di bidang maritim.

Bahkan pada pekan ini lebih dari 25 orang pengusaha Singapura berkunjung ke Indonesia. Salah Satu kerja sama yang dihasilkan dari kunjungan ini antara lain penandatanganan MoU mengenai 'Global Collaboration for Packaged Power Generating Sets and Heat Recovery Solutions' antara Cyclect Energy Pte Ltd Singapura dengan Berkat Manunggal Jaya (BMJ).

Singapura merupakan salah satu negara tetangga terdekat bagi Indonesia dan merupakan mitra di berbagai bidang. Total perdagangan bilateral kedua negara mencapai US$ 42,26 miliar di tahun 2013, menjadikan Singapura sebagai mitra dagang ketiga terbesar bagi Indonesia.

Hubungan dan kerja sama bilateral Indonesia-Singapura telah terjalin erat, kuat dan konstruktif sejak tahun 1966, terutama melalui modalitas Leader’s Retreat, pertemuan 6-bulanan tingkat Menlu serta 6 working groups kerja sama ekonomi bilateral.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya