Elang Mahkota Pacu Bisnis Rumah Sakit dan TV Berbayar

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) semakin serius memacu ekspansi bisnis rumah sakit.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 27 Nov 2014, 18:20 WIB
RS Pertamedika Sentul City, Bogor, Jawa Barat, menggandeng RS Soetomo dan RS Sakit Hasan Sadikin (Bandung) untuk mencangkok hati bocah Hafid

Liputan6.com, Jakarta - PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) semakin serius memacu ekspansi bisnis rumah sakit. Alasannya, prospek bisnis jasa layanan rumah sakit sangat menjanjikan pada tahun-tahun mendatang.

Direktur Utama EMTEK, Sutanto Hartono mengungkapkan perseroan mempunyai sayap usaha PT Pertamedika Sentul yang kegiatannya meliputi pengelolaan rumah sakit, klinik dan balai pengobatan serta penyelenggaraan pelayanan kesehatan.

"Kami memang punya portofolio bisnis rumah sakit, tapi masih perlu belajar," ujar dia saat Paparan Publik di Gedung SCTV Tower, Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Keseriusan menggarap bisnis rumah sakit, dinilai Sutanto karena prospek yang sangat terbuka lebar. Dijelaskannya, penduduk Indonesia sekira 250 juta jiwa membutuhkan pelayanan kesehatan memadai.

"Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesejahatan pun cakupannya sangat luas, sehingga permintaan terhadap layanan kesehatan pun akan semakin meningkat," paparnya.

Dia mengatakan, perseroan akan fokus pada aksi korporasi akuisisi ketimbang mengandalkan pertumbuhan organik untuk bisnis rumah sakit ke depan.

"Kami akan akuisisi rumah sakit, supaya pelayanan kesehatannya lebih improve. Dan ini sedang tahap evaluasi rumah sakit lain," ujar Sutanto.

Selain rumah sakit, EMTEK akan mengoptimalkan pendapatan dari bisnis televisi berbayar (Pay TV). Saat ini, kata dia, jangkauan Nexmedia sebagi produk pay TV perseroan baru menjangkau wilayah Jabodetabek.

"Tapi ternyata investasi cuma satu pemancar di Cipondoh sangat kurang, sehingga kami bikin tiga transmitter plus satu yang sedang berjalan. Jadi nantinya ada empat transmitter untuk mengcover 95 persen wilayah Jabodetabek dari sebelumnya 63 persen," papar Sutanto.

Untuk merealisasikan rencana besar tersebut, diakui dia, perseroan akan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekira Rp 300 miliar-Rp 350 miliar.

Sementara anggaran capex tahun ini tercatat sekira Rp 350 miliar. Terdiri dari Divisi Media mendapat jatah Rp 150 miliar, Divisi Solusi Rp 150 miliar dan sisanya Divisi Konektivitas.

"Capex tahun depan sama kurang lebih Rp 300 miliar-Rp 350 miliar. Tapi porsinya untuk Divisi Media akan mengalami peningkatan, dan Divisi Konektivitas akan menurun," terangnya.

Sutanto berharap, perseroan akan mampu meningkatkan pendapatan di 2015 dengan pertumbuhan sekira 10 persen-12 persen dari realisasi tahun ini. Sampai dengan September 2014, EMTEK membukukan kenaikan pendapatan menjadi Rp 4,8 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,2 triliun. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya