Begini Strategi Xiaomi Dekati Indonesia

Xiaomi ingin semakin dekat dengan ekosistem yang ada di luar Tiongkok seperti India dan Indonesia.

oleh Andina Librianty diperbarui 28 Nov 2014, 12:14 WIB
Xiaomi ingin semakin dekat dengan ekosistem yang ada di luar Tiongkok seperti India dan Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Primadona baru asal Negeri Tirai Bambu, Xiaomi, tengah melakukan ekspansi ke luar negeri salah satunya di Indonesia. Untuk memuluskan perjalannya, Xiaomi ingin menjalin lebih banyak kerjasama dengan eksosistem lokal.

Vice President of International Xiaomi, Hugo Barra, dalam acara Startup Asia Jakarta 2014 di Plaza Bapindo, menuturkan bahwa produk Xiaomi mendapatkan sambutan yang baik di luar negeri, secara khusus dia merujuk pada India dan Indonesia. Namun Xiaomi mengaku tidak hanya ingin sekedar berjualan, tapi juga ingin membangun komunitas yang kuat.

Barra mengungkapkan Xiaomi ingin membangun hubungan lebih dekat dengan ekosistem di India dan Indonesia, termasuk dengan startup untuk membuat software dan layanan. Tapi dia tidak merinci ekosistem seperti apa yang ingin dibangun di Indonesia.

"Sebagai contoh, Mi Band Xiaomi ini adalah hasil kerjasama dengan sebuah startup. Tidak bisa dipungkiri bahwa kerjasama dengan ekosistem lokal itu adalah hal yang penting," jelasnya.

Lebih lanjut, mantan petinggi Google itu menegaskan pentingnya peranan komunitas dalam membantu perkembangan Xiaomi. Bahkan, Barra mengaku perusahaan menerima banyak masukan, seperti melalui email, dari pengguna produk Xiaomi.

"Masukan-masukan itu membantu kami meningkatkan kualitas produk," imbuhnya.

Popularitas perusahaan yang terkenal lewat metode flash sales ini memang tengah menanjak, termasuk di Indonesia. Barra mengklaim Xiaomi telah menjual lebih dari 100 ribu unit smartphone di Indonesia. Perusahaan ini mulai memasuki pasar Indonesia dengan Redmi 1S.

Meski sebagian besar terjual lewat jalur online, Barra mengungkapkan bahwa penjualan offline juga tak kalah menarik. Saat ini Xiaomi menggandeng dua distributor lokal yaitu Erajaya dan Trikomsel untuk memasarkan produknya di toko-toko ritel.

"Di dua toko, misalnya, Redmi 1S terjual 2 ribu unit dalam sehari," ungkap Barra  

(din/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya