Liputan6.com, Jakarta Seiring dengan banyaknya perempuan yang memasuki dunia kerja, pompa ASI pun semakin banyak dilakukan. Hal ini agar bayi mereka tetap dapat mengonsumsi ASI meskipun ibunya sedang bekerja.
Banyak orang menganggap memompa ASI adalah solusi atas keterbatasan mereka tidak bisa memberikan ASI tiap saat pada anaknya. Tetapi, sebuah riset justru mengatakan bahwa tren ini bisa menghasilkan sejumlah masalah.
Advertisement
Dilansir dari Fox News, Sabtu (29/11/2014), masalah yang timbul termasuk kurangnya sentuhan kulit antara ibu dan bayi, nutrisi yang berkurang hingga bakteri yang akan lebih banyak masuk ke ASI.
Bayi yang menyusui lewat botol juga lebih sering kekenyangan. Sedangkan bayi yang menyusui langsung lebih sedikit terkena infeksi telinga karena posisi menyusui yang tepat.
"Mempromosikan menyusui secara tidak langsung menggunakan pompa ASI itu sama dengan menyusui secara langsung adalah menyesatkan," kata Virginia Thorley, konsultan laktasi.
Untuk mengatasi masalah ini, salah satu hal yang bisa digunakan adalah menyadarkan mereka yang baru memiliki bayi. "Memberitahukan ibu tentang kebenaran bahwa menyusui tidak langsung tidak sama dengan menyusui secara langsung adalah hal yang penting saat ini," tambahnya.
Menurut penelitian ini, bahkan memberikan susu formula lebih baik daripada memberikan ASI secara tidak langsung.