Liputan6.com, Jakarta Banyak keberhasilan telah diraih dalam upaya memerangi HIV AIDS. Kini, di seluruh dunia, 10 orang dengan HIV telah mendapat dukungan medis. Upaya terus bergulir dan kini dipercepat untuk meraih target ambisius, pengentasan AIDS di tahun 2030.
Begitu disampaikan Direktur WHO untuk Asia Tenggara, Dr Poonam Khetrapal Singh melalui pesan elektronik yang diterima Liputan6.com. Menurutnya, di 11 negara anggota WHO kawasan Asia Tenggara, ada sekitar 3,4 juta orang hidup dengan HIV, 1,1 diantaranya kini telah mendapat dukungan kesehatan yang diperlukan. Angka tersebut 12 kali lipat dari 83 ribu orang di tahun 2004.
"Upaya gabungan gerakan masyarakat madani, didukung komitmen nasional dan internasional serta penelitian ilmiah, berkontribusi dalam mencapai kemajuan kini. Namun, perlu juga dilihat bahwa kita masih perlu meraih 50 persen dari estimasi jumlah orang yang hidup dengan HIV AIDS (ODHA), yang tidak mendapatkan akses pelayanan atau tidak menyadari keadaannya," katanya.
Epidemi HIV di kawasan Asia Tenggara, lanjut Poonam, terkonsentrasi pada populasi yang paling rentan terhadap penularan HIV: laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki (LSL), transgender, pengguna narkoba suntik (penasun), pekerja seks komersil, orang yang di penjara dan kelompok lain. Walaupun kita telah berhasil meningkatkan upaya pada populasi rentan, masih 50% dari kelompok ini tidak mengetahui status HIV mereka.
"Stigma, diskriminasi, dan hukum yang kurang mendukung terus menjadi hambatan akses terhadap pencegahan, perawatan, dan layanan medis. Kita telah berada di jalur yang benar dan ilmu pengetahuan telah membantu kita menemukan intervensi yang baru, lebih baik dan lebih efektif bagi pencegahan dan pengobatan. Tahun ini, WHO telah meluncurkan Panduan Terpadu penggunaan obat antiretroviral untuk mengobati dan mencegah infeksi HIV dan untuk pencegahan HIV, diagnosis, layanan kesehatan serta layanan bagi populasi kunci," jelasnya.
WHO merilis pembaruan panduan untuk penggunaan obat antiretroviral sebagai intervensi pencegahan darurat bagi mereka yang berisiko tinggi terpapar HIV meskipun HIV negative, serta untuk mencegah dan merawat infeksi yang dialami ODHA. Pada Hari AIDS Sedunia mari kita meneruskan perjuangan kita hingga kita melihat akhir dari AIDS, dan generasi mendatang bebas HIV.
Advertisement