Liputan6.com, Papua Tigaratusan peserta gerak jalan dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia yang di gelar di Lapangan Brimob Kotaraja, Kota Jayapura-Papua meneriaki Asisten 1 Setda Provinsi Papua, Doren Wakerkwa karena berkali-kali menyebutkan penularan HIV AIDS dapat tertular melalui air liur dan berciuman dengan penderita HIV AIDS.
“Baku hisap bibir, ciuman dan air liur itu salah satu penularan HIV AIDS. Makanya jaga prilaku, jangan sembarangan bertukar pasangan,” katanya dalam pidatonya dihadapan peserta gerak jalan yang berkumpul di Lapangan Brimob, Senin (1/12/2014).
Ucapan Doren itu, langsung disambut dengan teriakan dan acungan jempol ke bawah oleh peserta gerak jalan. Namun Doren tak mengerti bahwa ucapannya itu salah dihadapan orang banyak dan dia terus menyebutkan bahwa air liur juga salah satu penyebab virus HIV AIDS tertular kepada orang lain.
“Seks bebas dilarang. Kami akan menggerakkan sosialisasi bersama lewat gereja dan tempat ibadah lainnya tentang bahaya HIV AIDS,” paparnya.
Doren Wakerkwa yang diminta tanggapannya tentang minimnya pengetahuan pejabat tentang pemahaman HIV AIDS di Papua tak ingin berkomentar banyak. “Sudahlah. Saya tidak bisa berkomentar banyak,” katanya sambil berlalu.
Dokter Grace Daimboa, salah satu dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Keerom menyebutkan penelitian yang dilakukan sejumlah LSM adalah benar bahwa tingkat pengetahuan pejabat di Papua sangat minim akan masalah HIV AIDS.
“Jumlah pengetahuan mereka (pejabat-red) minim dan ini terbukti dengan pidato dari Asisten 1 Setda Papua yang terus menerus menyebutkan bahwa HIV AIDS tertular dari air liur dan berciuman dengan penderita HIV AIDS. Hanya ada 9,7% penelitian pemahaman pejabat tentang HIV AIDS. Selama ini, pejabat selalu dilibatkan untuk sosialisasi dengan masyarakat, namun kebanyakan mereka tak mau hadir. Bahkan masyarakatnya yang lebih antusias dalam sosialisasi ini,” paparnya kepada Health-Liputan6.com ketika ditemui disela-sela peringatan HIV AIDS di Jayapura.
Lanjut Grace, dengan adanya pemahaman yang minim itu, maka perlu adanya kerja keras kembali dari para aktivis HIV AIDS yang telah bekerja untuk sosialisasi sejak 1998.
“Dengan mendengar pidato yang salah tadi, maka hasil kerja keras kami tak berhasil dan sosialisasi ini harus dimulai dari nol lagi. Ini PR bagi kami,” ucapnya.
Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS Papua, Contant Karma mengklarifikasi adanya pidato yang salah dari assisten 1 itu. Diriny langsung membantah adanya angapan bahwa HIV AIDS tertular melalui air liur dan berciuman.
“Tidak benar itu. Minum bersama di gelas yang sama dengan penderita HIV AIDS tidak menyebabkan virus itu terjangkit. Mencukur pun dengan penderita HIV AIDS tidak menyebabkan virus tertular. Penyebaran HIV AIDS hanya tertular melalui hubungan seks,” pungkasnya. Selamat Hari AIDS Sedunia! (Katharina Janur)
Advertisement