Liputan6.com, Nusa Dua - Pengunduran diri Airlangga Hartarto dinilai semakin mempermulus langkah Aburizal Bakrie atau Ical sebagai ketua umum Golkar periode 2014-2019.
"Airlangga mundur karena melihat kenyataan di lapangan. Awalnya akan terjadi pertarungan keras, tapi tidak terjadi dan aman saja. Demokrasi sudah dilakukan, dalam proses boleh berbeda pendapat, kalau sudah diambil keputusan, harus dijalankan," ucap Ketua Pelaksana Munas IX Golkar Ahmadi Noor Supit di arena Munas IX Golkar, Hotel Westin, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin (1/12/2014) malam.
Ahmadi menjelaskan, sejauh ini akan ada aklamasi dan munas berjalan baik. Pengunduran diri Airlangga dinilai karena tak mampu menjalankan strategis dalam berpolitik.
"Seorang calon ketua umum harus memiliki dan bisa mengatur strategi. Dalam politik harus bisa merekayasa untuk menang. Kalau tidak bisa merekayasa, itu bodoh," tukas Supit.
Kendati demikian, ia menyarankan kepada Ical untuk mengakomodir Airlangga dalam kepengurusan partai. "Saya imbau ketum agar mengakomodir Airlangga karena dia terima kenyataan meskipun mundur, Dia mengakui munas sah secara konstitusi."
Terkait pelaksanaan munas kali ini, Ketua Badan Anggaran DPR RI itu mengaku sukses.
"Saya lihat sudah ada rambu-rambu dan aturan main dalam pelaksanaan munas. Mulai dari rapat DPP, rapimnas hingga munas dan itu disepakati oleh mayoritas yang ada. Munas ini sudah sesuai dengan role of game," kata Supit.
Airlangga Hartarto mundur dari pencalonan ketua umum Golkar. Alasannya antara lain pandangan daerah yang mengevaluasi terhadap laporan pertanggungjawaban (LPJ) Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie diganti menjadi pandangan menjalankan proses demokrasi.
Airlangga mengatakan mencoba agar tatib itu dibahas satu per satu, namun pimpinan sidang memaksakan hal lain dan langsung diketok.
"Pembahasan tatib di putaran pertama, 30% dukungan. Tapi dalam tatib diubah jadi surat dukungan, yang harus ditandatangani pada periode munas. Sedangkan mengenai dukung-mendukung ini belum dipublikasikan," papar Airlangga Hartarto dalam keterangan pers di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Senin malam. (Ant/Ans)
Airlangga Hartarto Mundur, Langkah Ical Dinilai Kian Mulus
Pengunduran diri Airlangga Hartarto dalam pencalonan ketum Golkar dinilai karena tak mampu menjalankan strategis dalam berpolitik.
diperbarui 02 Des 2014, 06:19 WIBAburizal Bakrie atau Ical membuka Munas Partai Golkar di Nusa Dua, Bali. (Antara Foto/Puspa Perwitasari)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cerita Veronica Tan Jadi Wamen PPA: Masuk 2 Minggu Awal Stres
PAN Yakin Pilkada Jakarta 2 Putaran, Waketum: Kawal Penghitungan Suara
Kelaparan di Gaza: 3 Orang Tewas Tergencet Saat Antre di Toko Roti
Mantan Bintang Real Madrid Berpeluang Main di Liga Inggris pada 2025
Nama-Nama Rasul dalam Islam, Teladan Keimanan Sepanjang Masa
Puluhan Tahun Tinggal di Kolong Tol, AHY Pindahkan Warga ke Rusun Rawa Buaya
Video Hoaks Sepekan: Penampakan Burung Bertopi hingga Mantan Menkes Nila Moeloek Promosi Obat Prostat
7 Makanan Berkuah Khas Indonesia ini Cocok Disantap Saat Musim Hujan
Daftar Pemain Series Waktu Kedua di Vidio: Ada Jerome Kurnia dan Kimberly Ryder
Unggah Video Cover Lagu di Instagram, Jessica Iskandar Siap untuk Lahiran Anak Ketiga
52 Miliar Panel Surya Akan Ubah Jalan Raya di AS Jadi Pembangkit Listrik Raksasa
Mangrove Project - Untuk Satu Bumi 2024 Digelar di 5 Provinsi, Populerkan Investasi pada Upaya Nyata Menahan Laju Perubahan Iklim