Bahaya Aquaplaning Saat Musim Hujan? Ini Penjelasannya

Aquaplaning menjadi salah satu penyebab kecelakaan kendaraan di kala hujan.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 05 Des 2014, 18:30 WIB
Aquaplaning ini adalah suatu kondisi dimana ban kehilangan traksi pada aspal karena tapak ban yang tidak sanggup membuang air.

Liputan6.com, London - Musim hujan mengintai, para pengguna kendaraan pun wajib berhati-hati kala berkendara. Tentunya, kondisi jalan yang basah dan licin membuat pengendalian kendaraan menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, saat hujan turun kerap disarankan berkendara dengan kecepatan yang lebih rendah dari biasanya.

Tak hanya itu saja, saat berkendara pun sebaiknya hindari genangan air terutama ketika berada dalam kecepatan yang cukup tinggi. Nah, tetap nekat melibas genangan air dengan kecepatan yang cukup tinggi berpotensi membuat mobil tergelincir akibat aquaplaning. Apa itu?

Aquaplaning adalah suatu kondisi dimana ban seolah mengambang karena air yang terdapat pada alur tapak ban begitu banyak dan tidak sanggup dibuang secara sempurna sehingga ban mengalami kehilangan traksi pada aspal.

Salah satu contoh akibat dari aquaplaning ini terjadi di Canterbury, Inggris, ketika sebuah Mazda RX-8 hilang kendali saat melaju di jalan bebas hambatan ketika turun hujan. Sedan sport ini pun lantas menghajar papan penunjuk jalan yang berada di tepi jalan.

Dilansir dari Dailymail, Selasa (2/12/2014), peristiwa ini bermula ketika pengemudi Mazda RX-8 mengendarai mobil tersebut dalam kecepatan 113 km/jam dalam kondisi konstan. Saat melewati genangan air, sportcar ini pun hilang kendali dan tergelincir ke tepi jalan.

Akibat aquaplaning tersebut, Mazda RX-8 pun ringsek pada bagian muka karena menabrak papan penunjuk jalan. Untungnya, pengemudi sportcar ini selamat dan tidak mengalami cedera apapun.

Mazda RX-8 ini pun lantas segera mendapatkan penanganan dari pihak asuransi. Meskipun selamat, aksi pengemudi berusia 38 tahun ini tak patut ditiru karena dapat membahayakan tak hanya diri sendiri tetapi juga pengguna jalan yang lainnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya