Liputan6.com, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Indofarma Tbk (INAF) menjadi idBB dari idB+. Hal itu karena ada kekhawatiran terhadap tekanan likuiditas.
Peringkat itu juga berlaku untuk medium term notes (MTN) I/2012. Pefindo juga masih menempatkan peringkat perusahaan pada Credit Watch dengan Implikasi Negatif.
Advertisement
Mengutip dari keterangan yang diterbitkan, Selasa (2/12/2014), Analis Pefindo Anies Setyaningrum menuturkan, pihaknya masih mengkhawatirkan tekanan likuiditas perusahaan untuk membiayai kembali MTN sebesar Rp 120 miliar yang akan jatuh tempo pada 20 Desember 2014.
Manajemen PT Indofarma Tbk menyebutkan kemungkinan akan mendapatkan kas piutang sebesar Rp 402,6 miliar yang sebagian besar merupakan piutang atas tender pemerintah yang akan jatuh tempi di akhir tahun 2014.
Selain itu, perusahaan juga sedang dalam proses menerbitkan MTN II sebesar Rp 160 miliar, dan telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan standby buyer.
Namun, hal ini belum selesai karena adanya penundaan selama proses. PT Indofarma Tbk mengharapkan pembayaran dari pemerintah ataupun pencairan MTN dapat diterima pada minggu kedua Desember 2014.
"Kegagalan menerima pembayaran akan memberikan tekanan lebih terhadap likuiditas perusahaan untuk membayar MTN yang akan jatuh tempo," ujar Analis Pefindo, Anies Setyaningrum.
Pemegang saham perseroan per 30 September 2014 antara lain pemerintah Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 80,7 persen dan publik sebesar 19,3 persen.
Pada perdagangan saham, Selasa (2/12/2014), harga saham PT Indofarma Tbk naik 1,39 persen menjadi Rp 291 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 92 kali. Nilai transaksi harian saham Rp 600 juta saham. (Ahm/)