Liputan6.com, Jakarta - Ironis di tengah kekayaan sumber daya laut, Indonesia ternyata impor ikan-ikan segar dari beberapa negara. Padahal jumlah ikan di negara ini tidak terhitung banyaknya, sehingga kondisi tersebut perlu mendapat perhatian pemerintah dan seluruh masyarakat.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyebut, Indonesia berada di peringkat lima besar dunia sebagai eksportir ikan. Seharusnya, posisi ini lebih jauh di atas negara lain karena Indonesia memiliki garis pantai terpanjang nomor dua di dunia.
"Ekspor ikan dari Thailand, Malaysia dan Vietnam bisa mencapai 5 sampai 10 kali lipat dari kita. Ini nggak boleh terus menerus terjadi karena kita nggak bisa membiarkan penjarahan di laut kita, dengan volume jutaan ton dan nilai ratusan triliun rupiah," tegas dia di acara Gelar Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa (2/12/2014).
Lebih jauh kata Susi, budidaya merupakan salah satu cara tepat untuk menjaga ketahanan pangan, khususnya dari ikan sebagai sumber protein tinggi. Sayang, diakui Susi, 80 persen pakan ikan untuk budidaya masih impor dari negara lain.
"Lele dan mujair kita saja ternyata impor 80 persen. Masa kita sudah jadi net importir minyak, juga harus impor ikan lele dan mujair. Sadar nggak sih kita? Mau makan ikan lele dan mujair di Medan, impor," ungkap dia.
Susi Pudjiastuti menegaskan, Indonesia perlu mandiri dan berswasembada ikan. Di sinilah para penyuluh perikanan berperan penting sebagai agen perubahan demi pembangunan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.
"Ikan di laut itu nggak perlu dikasih makan, diberi vitamin, cukup laut dijaga sebagai tempat tinggalnya. Jadi saya minta kepada penyuluh perikanan untuk jadi agen perubahan supaya pembangunan laut dan perikanan kita lebih berkelanjutan," harapnya.
Susi menyatakan, dengan peran penyuluh, Indonesia dan pemerintahan baru akan sanggup mewujudkan cita-cita besar untuk membangun kelautan berkelanjutan. Ini adalah rencana pembangunan Indonesia di sektor kelautan supaya negara ini dihargai, dihormati dan disegani.
"Penyuluh akan menjadi tangan perubahan dan tangan perbaikan dari yang ingin diperbaiki. Tanpa penyuluh dan pembina, nggak akan mudah sampai kepada pelaksana dan masyarakat. Jadi saya memberikan penghargaan kepada penyuluh atas dedikasinya supaya SDM kita berpendidikan dan paham akan perubahan," imbuh dia. (Fik/Ahm)
Menteri Susi: RI Impor Ikan Lele dan Mujair
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti tegaskan, Indonesia perlu mandiri dan swasembada ikan salah satu cara dengan budidaya ikan.
diperbarui 02 Des 2014, 14:21 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Viral DWP 2024 Dicoreng Perilaku Oknum Polisi, Propam Polda Metro Jaya Turun Tangan
H-7 Natal 2024, Tol Jabodetabek hingga Padaleunyi Mulai Padat
Scandal 3: Kembalinya Ibnu Jamil dan Kehadiran Angel Baru yang Misterius
Cara Menghilangkan Keputihan Secara Alami: Panduan Lengkapnya
AHY, Tito, dan Maruar Sirait Datang Resmikan Rusun Rancaekek dan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung
2 Kecelakaan Bus Tabrakan di Afghanistan Tewaskan 52 Orang
Yuk Ikut Jajak Pendapat Soal Diskon Harga Tiket Pesawat, Ini Caranya!
Polisi Buka Suara Terkait Pemeriksaan Menteri Budi Arie
Cara Menghilangkan Ketiak Hitam: Panduan Lengkap dan Efektifnya
Cara Buat Proposal Bantuan yang Efektif dan Meyakinkan
Apa Itu Bashe Ransomware, Kelompok yang Diduga Serang Bank BUMN
PPN 12 Persen Berlaku Mulai Januari 2025, Bursa Beberkan Dampaknya ke Transaksi Saham