Kubu Agung Bakal Laporkan Rekaman Suara Diduga Nurdin Halid

Agun mengatakan, sejak awal telah menduga adanya skenario sistemik pemenangan Ical yang diindikasikan oleh beragam kegiatan.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 02 Des 2014, 14:53 WIB
Agung Laksono (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Rekaman yang diduga suara Ketua Steering Committee (SC) Munas IX Golkar di Bali Nurdin Halid, untuk mengarahkan atau membuat skenario pemenangan Aburizal Bakrie atau Ical dalam Munas berbuntut panjang.

Tim Penyelamat Partai Golkar akan melaporkan rekaman yang diduga suara Nurdin tersebut kepada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) sebagai bukti adanya skenario politik yang melanggar AD/ART partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Kepada seluruh anggota dan kader Golkar untuk tenang, Presidium Tim Penyelamat yang sudah terbentuk akan melaporkannya pada Kemenkumham sebagai bukti kejahatan skenario politik, yang melanggar AD/ART partai," kata anggota Tim Penyelamat Partai Agun Gunandjar Sudarsa melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (2/12/2014).

Agun mengatakan, sejak awal telah menduga adanya skenario sistemik pemenangan Ical yang diindikasikan oleh beragam kegiatan. Kegiatan itu antara lain forum konsultasi nasional di Bandung, rapimnas di Yogyakarta yang diawali juga dengan pertemuan di Bali, konsolidasi DPD I di Jakarta, hingga Munas Bali yang dipaksakan.

"Semua bukti adanya skenario jahat merampas kedaulatan partai yang ada di tangan anggota, dan merampas kedaulatan pengurus DPP sebagai pelaksana tertinggi yang bersifat kolektif," ujar dia.

Agun menyatakan, penunjukan Nurdin Halid dan Fredy Latumahina selaku panitia Munas juga merupakan bagian upaya merampok hak peserta. Terkait rekaman yang diduga berisi suara Nurdin, yang bersangkutan membantah telah mengarahkan pemenangan Aburizal Bakrie.

Bantahan Nurdin Halid

Ketua Steering Committee (SC) Munas ke IX Partai Golkar itu mengaku tak terlibat dalam pembuatan skenario dengan beberapa DPD I untuk memenangkan Ical sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

"Mana rekamannya? Saya mau dengar dulu," kata Nurdin di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Selasa.

"Saya memang rapat dengan DPD I, tapi nggak mengarahkan ke satu calon. Semua saya arahkan ke semua calon," ujar Nurdin.

Nurdin pun mengaku lupa kapan dirinya rapat dengan DPD I Partai Golkar saat memberikan beberapa pengarahan tersebut. "Saya lupa," tandas Nurdin. (Mvi/Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya