AS Dukung Jokowi Jadikan Indonesia Poros Maritim Dunia

Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat menyambut baik cita-cita Jokowi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 02 Des 2014, 17:38 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana berfoto bersama Presiden Obama di Beijing. (setkab.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak kampanye Pilpres, Jokowi menegaskan akan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Hal itu pun diwujudkan Presiden bernama lengkap Joko Widodo itu dengan membentuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan program pembangunan pelabuhan berkelas dunia, serta menindak tegas pencuri ikan dari negara lain.

Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat di Asia Timur dan Pasifik, Scot Marciel, menyambut baik cita-cita Jokowi tersebut. Kata dia, pihaknya mendukung langkah Jokowi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"Kami ingin mendukung prioritas Presiden Jokowi seperti membangun pelabuhan, membangun konektivitas di perairan dan kemaritiman," ujar Scot Marciel di Jakarta, Selasa (2/12/2014).

Mantan Duta Besar AS untuk Indonesia itu menegaskan bahwa pihaknya akan terus bekerjasama dan meningkatkan hubungan dengan Indonesia sampai kapan pun dan siapa pun presidennya.

"Secara fundamental (hubungan AS dan Indonesia) tak ada yang berubah. Itu merupakan komitmen kemitraan kedua negara. "Amerika tetap akan bekerjasama dengan RI siapapun Presidennya," kata Scot.

Selain itu, dia juga mengatakan pihaknya siap menggandeng negara-negara Asia, termasuk Indonesia untuk bekerja sama lebih jauh demi menghadapi tantangan masa depan yang dinilai lebih sulit dihadapi.

"Asia sangat penting bagi dunia. Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus bekerja sama dan berhubungan dengan seluruh negara demi menghadapi segala masalah," kata Scot.

"Kami sudah sejak dahulu berusaha untuk mendekatkan diri dengan negara Asia, untuk mencoba menjalin kerja sama dan juga mencoba untuk membantu menstabilkan kondisi di beberapa negara," imbuh dia. (Riz/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya