Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai jam kerja pegawai perempuan harus dikurangi selama dua jam. Pengurangan jam kerja itu diperlukan agar perempuan bisa punya waktu lebih untuk mendidik anak. Usulan tersebut menurut Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa Ahok akan menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat ataupun publik.
"Bisa berdebat (antara pegawai pria dan wanita). Kalau di DKI, nanti ibu-ibu boleh kerja dekat rumah atau dekat sekolah anaknya, tahun depan itu kita lebih fleksibel agar lebih fungsional. Kan ada poin kerja (yang akan segera diberlakukan)," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (2/12/2014).
Menurut dia, bila usulan tersebut diterapkan dalam sebuah aturan, mantan Bupati Belitung Timur itu yakin akan banyak pihak yang melakukan protes. Sebab, untuk saat ini saja, para pekerja perempuan sudah mendapatkan banyak kompensasi. "Cewek kan udah dapat cuti hamil, cuti haid, masa sekarang jam kerjanya juga ikutan dikurangi," pungkas Ahok.
Sebelumnya, Wapres Jusuf Kalla atau JK menyampaikan gagasannya mengenai pengurangan jam kerja perempuan. Menurut JK, gagasan ini muncul atas dasar kekhawatiran mengenai nasib generasi muda ke depannya.
Menanggapi JK, MenPAN-RB Yuddy Crisnandi mengatakan, usulan tersebut sangat positif mengingat hal itu akan mendukung pembinaan keluarga yang lebih baik di Indonesia. "Itu sedang dikaji untuk kepentingan pembinaan keluarga yang lebih baik karena setiap anak-anak itu kan membutuhkan kasih sayang ibunya, membutuhkan pembinaan pendidikan, dan membutuhkan keluarga sesuatu harmonis," kata Yuddy.
Dengan lebih banyak waktu untuk mengurusi anak dan rumah tangganya diharapkan juga mampu mendidik anak-anaknya untuk dalam masa dewasanya mampu berguna bagi bangsa.
Hal itu juga sejalan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang dari setiap tahun akan terus ditingkatkan.
"Nah ini yan dipertimbangkan untuk mengurangi jam kerja untuk memberikan kesempatan yang lebih lama untuk ngurus rumah tangga," tegas Yuddy Chrisnandi (Luq/Ans)
Kala Ahok dan JK Beda Pendapat Soal Jam Kerja Wanita
Usulan tersebut menurut Ahok akan menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat ataupun publik.
diperbarui 03 Des 2014, 00:45 WIBPengamat menilai mundurnya Ahok dari Partai Gerindra akan menyulitkan komunikasi PDIP-Gerindra. (Liputan6.com/ Faisal R Syam)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Batas Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha agar Rezeki Lancar dan Berkah
Pengungkapan Peristiwa Adalah Elemen Kunci dalam Struktur Teks Cerita Sejarah
Rekomendasi Wisata Sejarah di Surabaya
RACI Adalah Metode Efektif untuk Mengklarifikasi Peran dan Tanggung Jawab Tim
10 Penyebab Senantiasa Merasa Miskin dan Kurang Rezeki Harta, Muhasabah
Mardiono Beri Isyarat Maju Jadi Ketua Umum PPP di Muktamar 2025
UNIQLO Gandeng Rama Dauhan Desain Bordir Khas Indonesia, Mi Ayam hingga Kaleng Kerupuk Jadi Inspirasi
Ketika Antropolog Amerika Berkunjung ke Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta
Inilah Golongan yang Diharamkan Melihat Rasulullah di Hari Kiamat, Siapa Mereka?
Survei Pilgub Riau: Elektabilitas Nasir-Wardan Unggul, Ditempel Ketat Wahid-SF Hariyanto dan Syamsuar-Mawardi
Mengurai Fakta dan Mitos Tanah Kesultanan Yogyakarta
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 17 November 2024