Rano Karno : Stop Beri Uang pada Anak Jalanan di Lampu Merah

Pelaksana Tugas Gubernur Banten Rano Karno mengajak masyarakat untuk tidak memberikan uang atau barang kepada anak jalanan serta gelandangan

oleh Liputan6 diperbarui 03 Des 2014, 09:30 WIB
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta Pelaksana Tugas Gubernur Banten Rano Karno mengajak masyarakat untuk tidak memberikan uang atau barang kepada anak jalanan serta gelandangan dan pengemis yang ada di lampu merah.

"Persoalan anjal (anak jalanan) dan gepeng (gelandangan dan pengemis) saat ini menjadi problematika tidak hanya di Banten, tetapi sudah mencapai di tingkat nasional," kata Rano saat melakukan "street campaign" dengan memberikan selebaran kepada masyarakat agar tidak memberikan uang dan barang kepada anjal dan gepeng di kawasan Lampu Merah Palima, Kota Serang, ditulis Rabu (3/12/2014).

Menurut Rano, dalam upaya menekan keberadaan anjal dan gepeng di Banten, pihaknya mengajak masyarakat dan kelompok-kelompok sosial masyarakat yang tergabung dalam tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) dan Dinas Sosial untuk menyosialisasikan agar tidak memberikan uang atau barang kepada anak jalanan dan gelandangan.

Alasannya, kata dia, dengan adanya pemberian uang atau barang tersebut dari masyarakat, makin hari anak jalanan, gelandangan, dan pengemis tersebut jumlahnya terus bertambah. Hal tersebut akan menjadi permasalahan sosial di Provinsi Banten yang harus diatasi bersama.

Selain itu, jika anak-anak tersebut berada di jalan, dikhawatirkan rawan terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu, anak-anak tersebut diupayakan untuk dikembalikan ke sekolah agar diberikan pembelajaran atau kepada orang tuanya masing-masing.

"Karena kita memberi uang, mereka berada di jalanan. Mulai dari sekarang, kita setop memberi uang dan barang demi masa depan mereka yang lebih baik," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten Nandy Mulya S. mengatakan bahwa keberadaan anak jalanan, gelandangan, dan pengemis di Banten saat ini sekitar 600--1.000 orang. Oleh sebab itu, masalah tersebut menjadi perhatian serius Pemprov Banten.

"Kalau gelandangan itu tidak punya rumah, akan kami bantu rumah. Akan tetapi, kalau tidak punya pekerjaan, kami berikan assesment berupa bantuan modal melalui program bantuan sosial supaya bisa mandiri," kata Nandy.

Ia mengatakan bahwa kegiatan "streets campaign" di Provinsi Banten dalam rangkaian bulan bakti Hari Kesetiawanan Sosial tingkat Provinsi Banten.

Masalah pengemis, kata Nandy, adalah orang yang memiliki tempat tinggal. Namun, masalahnya persoalan mental.

"Untuk mengatasi persoalan pengemis, harus direhabilitasi. Dengan diberikan pembinaan, mereka tidak turun kembali ke jalan," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya