Mencari Kesempurnaan Cinta di `Kukejar Cinta ke Negeri Cina`

Sutradara film Kukejar Cinta ke Negeri Cina, Fajar Bustomi mengatakan film ini sarat akan pesan moral.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 03 Des 2014, 14:10 WIB
Film Kukejar Cinta ke Negeri Cina sarat pesan moral

Liputan6.com, Jakarta Empat tahun menjalin asmara belum membuat hati Imam (Adipati Dolken) tergerak untuk menikahi kekasihnya, Widya (Nina Zatulini). Status Imam yang masih mahasiswa abadi dan belum punya pekerjaan, menjadi konflik dalam hubungan asmaranya bersama Widya.

Ditengah kegalauannya memikirkan nasib jalinan cinta dengan Widya, Imam justru bertemu dengan Chen Jia Li (Eriska Rein), seorang perempuan Muslim Tionghoa yang taat beribadah. Hatinya pun terpaut pada keramahan Chen Jia Li yang berhijab.

Semakin lama mengenal Chen Jia Li, Imam merasakan banyak perubahan positif. Di sisi lain, Widya juga tengah didekati oleh atasannya di kantor, Dimas (Kemal Palevi). Jalinan cinta Imam dan Widya pun kandas.

Perjalanan cinta membawa keduanya berkelana ke Negeri Cina. Imam menyusul Chen Jia Li yang bermukim di Beijing dan berniat untuk melamarnya. Sementara Widya menyusul Imam lantaran hatinya tak bisa menerima cinta pria lain.

Lantas, siapakah yang akan dipilih Imam sebagai pendamping hidupnya kelak?

Cerita tersebut merupakan penggalan film Kukejar Cinta ke Negeri Cina. Melalui tangan dingin sutradara Fajar Bustomi, film yang diadaptasi dari novel karya Ninit Yunita, berhasil menelisik hati penonton yang melihat cerita yang tersaji di layar bioskop.

"Proses pengejaran cinta yang dilakukan Imam juga membuat dia menemukan cintanya kepada Tuhan. Garis besar cerita yang menurut saya layak untuk divisualisasikan dengan baik," ucap Fajar Bustomi saat ditemui di XXI Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Selasa (2/12/2014) malam.

Sutradara yang pernah membesut film Get Married dan Slank Nggak Ada Matinya menyebut film terbarunya memiliki pesan moral yang amat berharga. Karena hal itu, ia sangat berhati-hati dan rinci saat melakukan proses syuting.

"Ini merupakan cerita yang berhubungan dengan cinta manusia kepada manusia dan cinta manusia kepada Allah. Maknanya sangat dalam," papar Fajar Bustomi.

Film garapan rumah produksi Starvision tersebut dijadwalkan tayang di seluruh bioskop nasional pada 4 Desember 2014.(Gie/Mer)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya