Liputan6.com, Jakarta Demi membahagiakan putrinya,mungkin tidak ada alasan bagi seorang ibu untuk mentransplantasi rahimnya. Namun tren ini ternyata bukan untuk pertama kalinya dilakukan di Inggris, sebab terobosan ini membawa harapan bagi 15.000 perempuan yang sulit memiliki anak karena lahir tanpa rahim atau terpaksa diangkat karena suatu penyakit.
Seperti dikutip Dailymail, Rabu (3/12/2014), sejauh ini ada sembilan wanita telah melakukan transplantasi rahim di Inggris, tujuh diantaranya berhasil melahirkan.
Allan Pacey dari British Fertility Society mengatakan tingkat keberhasilan transplantasi rahim ini terbilang baik dan membantu para wanita yang tidak memiliki kesempatan melahirkan.
Ahli kandungan di King College London, Prof. Henrik Hagberg mengatakan sangat memuji ibu yang mau menyumbangkan rahimnya demi anaknya. Ia bahkan menyebut seorang nenek yang menyumbangkan rahim untuk anak perempuan mereka.
"Banyak yang meragukan apakah hal-hal ini benar-benar berjalan dengan baik. Tapi bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar itu nyatanya sehat. Bayi pertama bernama Vincent, lahir pada bulan September lalu," katanya.
Profesor Mats Brannstrom, yang memimpin tim kedokteran Swedia juga mengungkapkan, mereka menghabiskan 15 tahun untuk menyempurnakan teknik bedah kompleks dalam transplantasi rahim.
Ahli kesuburan, Profesor Geeta Nargund, juga menyambut teknik transplantasi rahim ini. "Tidak ada keraguan bahwa kelahiran dua bayi dari transplantasi rahim mendorong keberhasilan kelahiran bayi lainnya."
"Ini menarik, operasi yang kompleks dan dilakukan oleh ahli bedah yang sangat terampil menjanjikan para wanita yang bisa melahirkan secara alami," katanya.
Meski transplantasi rahim telah dilakukan sebelumnya, di Turki dan Arab Saudi, namun tim transplantasi Swedia sendiri mendukung organ dari donor hidup, seperti ibu yang mau merelakan organ tubuhnya. "Organ dari donor hidup harus dalam kondisi baik dan dari mereka yang menjaga kesehatan. Sementara tim kedokteran Inggris percaya, pilihan terbaik adalah organ dari donor yang sudah meninggal.
Bagaimanapun, tim dokter mengungkapkan kalau seberapa baik organ dari seorang ibu, seorang wanita yang menerima donor cenderung berisiko mengalami komplikasi seperti keguguran atau prematur.
Seorang Ibu Sumbang Rahim Agar Anaknya Bisa Melahirkan
Demi membahagiakan putrinya,mungkin tidak ada alasan bagi seorang ibu untuk mentransplantasi rahimnya
diperbarui 04 Des 2014, 07:00 WIBVincent, bayi pertama yang lahir dari seorang wanita yang menjalani transplantasi rahim, yang memeluk ibunya di sebuah tempat yang dirahasiakan di Swedia, Senin, 6 Oktober, 2014. Foto: dok.Dailymail
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Busi Motor Mulai Aus, Kenali Ciri-cirinya
Panduan Memilih Dompet Kripto Terbaik 2025
Apa Itu Teks Eksposisi: Pengertian, Struktur, dan Contoh Lengkap
Hampir Gulung Tikar, Saham Perusahaan Fintech Ini Mampu Naik 934% di 2024
3 Tips Supaya Kekayaan Meningkat pada 2025
Inspirasi Fashion Kondangan, Begini 7 Gaya Kekinian dari Artis Tanah Air
3 Resep Mala Hot Pot yang Pedasnya Nendang untuk Lengkapi Perayaan Tahun Baru
Mega Ekspedisi Loser-Leuser 2024, Rekonstruksi Spirit Heroisme dan Patriotisme
Diperkuat Pemain Kuba, Gresik Petrokimia Yakin Bisa Berbicara Banyak di PLN Mobile Proliga 2025
1 Desember 2000: Dunia Merayakan Tahun Milenium
204.052 Kendaraan Masuk Gunungkidul Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2025
Kisah Gus Dur Ungkap Makam Wali Qutub di Kaki Gunung Lawu yang Semula jadi Tempat Kaum Abangan Berziarah